Sabtu, 24 Januari 2009

Satu Nyawa Polisi Seribu Dollar

BOGOTA, JUMAT — Daniel Rendon, gembong narkotika yang paling dicari di Kolombia, telah menawarkan kepada anak buahnya yang bersenjata dengan hadiah senilai hampir 1.000 dollar AS bagi setiap personel polisi yang mereka bunuh di wilayah besar penghasil koka. Demikian kata seorang pejabat senior, Jumat (23/1).

Kepala Polisi Nasional Jenderal Oscar Naranjo mengatakan, Daniel Rendon, yang dikenal dengan sebutan Don Mario, telah mengeluarkan tawaran tersebut dalam upaya menghentikan operasi polisi yang ditujukan terhadap jaringan penyelundup narkotikanya dan tanaman koka di perbukitan di Provinsi Antioguia.

"Ketika seorang penjahat memberi perintah seperti perintah Don Mario, untuk membayar dua juta peso bagi kematian masing-masing dan setiap personel polisi saya, saya mengetahui personel saya akan melaksanakan tugas mereka," kata Naranjo kepada stasiun televisi lokal.

Gembong narkotika paling terkenal di Kolombia, Pablo Escobar, yang ditembak hingga tewas oleh pasukan keamanan pada 1993, biasa menggunakan strategi serupa pada 1990-an dan orang-orang bersenjata yang disewanya membunuh puluhan personel polisi di Medellin, kota utama di Antioquia.

Rendon adalah satu dari tiga penyelundup narkotika yang paling dicari di negara Andean tersebut, penghasil terbesar kokain, dan pemerintah menawarkan hadiah sampai 2,2 juta dollar AS bagi pemberi keterangan yang dapat menghasilkan penangkapan gembong narkotika itu.

Ia berasal dari kelompok paramiliter yang mulai dibubarkan setelah persetujuan perdamaian 2003 dengan pemerintahan Presiden Alvaro Uribe. Namun, Don Mario menolak untuk mengakui kejahatannya sebagaimana diharuskan berdasarkan persetujuan tersebut dan bersembunyi.

Awal tahun lalu, kelompok Rendon menculik 25 orang yang telah ia tuduh sebagai pesaing yang mengirim orang untuk membunuh dia dalam perang untuk memperebutkan kekuasaan.

Uribe telah mengirim tentara untuk menguasai banyak daerah yang pernah dikuasai oleh berbagai kelompok bersenjata dan kerusuhan yang telah surut. Namun, pemberontak sayap kiri dan mantan anggota paramiliter masih bertempur untuk menguasai perdagangan besar kokain di negara tersebut.
◄ Newer Post Older Post ►