Senin, 26 Januari 2009

Herbal, Obati Flu Plus Pacu Imun

Patut Dikembangkan di Papua Barat, MUSIM hujan begini, banyak sekali penyakit berkeliaran. Salah satu yang paling sering datang dan rutin menyerang adalah flu (common cold). Tak hanya menyiksa karena demam, pilek yang disertai hidung mampet tentu menjengkelkan.

Penyakit infeksi akibat ulah Rhino-virus itu ditandai munculnya batuk dan pilek. Biasanya, flu akan sembuh sendiri (self limiting disease) setelah 1-2 minggu. Meski begitu, flu jangan dibiarkan. Sebab, kesehatan tubuh akan ikut terganggu. Sebisanya penyakit tersebut dieliminasi secepatnya. Untuk itu, obat-obatan kimia memang bisa membantu. Namun, kalau ingin lebih natural, manfaatkan obat herbal.

Menurut dr H Arijanto Jonosewojo SpPD dari Poliklinik Obat Tradisional Indonesia (OTI) RSU dr Soetomo Surabaya, obat-obatan kimia memang akan mengurangi gejala flu lebih cepat. Tapi, karena hanya mengurangi, begitu efek obat hilang, gejala flu bisa muncul kembali.

"Lain halnya bila memanfaatkan tanaman obat," ujar Arijanto.

Tanaman obat merangsang sistem imun dan memberi kekuatan tubuh untuk melawan virus influenza. Maka, flu bakal lebih cepat sembuh jika diobati dengan obat herbal. Di samping itu, efek samping penggunaan obat herbal lebih ringan. Meskipun jarang, pada beberapa orang, obat herbal juga bisa menyebabkan reaksi alergi.

Nah, pemanfaatan herbal sebagai perangsang sistem imun itu bisa melalui berbagai cara. Salah satunya, mengolahnya menjadi minuman hangat. Jenis herbal yang bisa diolah, antara lain, jahe, serai, laos, beras kencur, atau cabai puyang. "Minuman herbal memang sebaiknya dikonsumsi hangat supaya lebih mudah diserap tubuh," ungkap spesialis penyakit dalam tersebut.

Membuat minuman dari bahan-bahan alam itu mudah saja. Untuk membuat wedang jahe dan serai, misalnya. Kedua bahan tersebut cukup di-keprak (tumbuk kasar), lalu tuangi air mendidih. "Jangan direbus. Kandungan bahan bermanfaatnya bisa menguap," jelas Rahma P.F., asisten Apoteker Poliklinik OTI. Jahe dan serai bisa dibuat minuman secara terpisah, tapi bisa juga dipadukan.

Membuat beras kencur juga tidak rumit. Beras yang sudah direndam semalaman ditumbuk halus bersama kencur. Nah, air sarinya disaring, kemudian direbus. Supaya wedang semakin berasa segar, selain menggunakan bahan-bahan utama, boleh juga ditambahkan bahan adiksi. Tambahan itu bisa berupa gula (baik gula putih maupun gula merah), kayu manis (untuk memberi aroma wangi), atau garam. "Garam memberi rasa gurih," timpal Djarot Sudiro, ahli tumbuhan obat dari Poliklinik OTI.

Selain tanaman tersebut, bahan minuman yang sudah umum digunakan, seperti teh, kopi, atau cokelat, bermanfaat untuk meredakan flu. "Ketiga bahan tersebut mengandung analog xanthin yang membuat rongga hidung tidak mampet," katanya. Dalam sehari, ketiga minuman tersebut bisa dikonsumsi dua kali.

Sementara itu, sebagai obat, pilih tanaman herbal yang memiliki efek imunomodulator (merangsang sistem imun tubuh). Misalnya, meniran atau ceplukan. "Kedua tanaman itu diolah dengan jalan yang sama," ujar Rahma. Ambil sekitar 5 gram meniran atau ceplukan kering, tambahkan dengan 4 gelas air (4 x 200 cc), lalu rebus dengan api kecil. Konsumsi sehari tiga kali.

Tidur yang cukup juga merupakan salah satu upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Kalau memang susah tidur lantaran hidung mampet, tanaman pala bisa membantu. Djarot menjelaskan, tanaman pala mengandung miristin yang memberi efek menenangkan. Karena itu, hanya dengan mengusapkan biji pala pada kening, rasa mengantuk langsung datang dan tidur pun jadi nyenyak.

Selain diusap, pala bisa dibuat minuman hangat. Cukup seperlima biji pala, lalu siram dengan air mendidih. Bisa ditambahkan gula bila suka. "Yang perlu diingat, baik untuk dioles maupun diminum, jangan gunakan biji pala terlalu banyak. Kalau kebanyakan, tidur bisa sangat nyenyak sampai susah dibangunkan," tegas Djarot.

Selain meningkatkan sistem imun, yang tak kalah penting adalah mencegah terjadinya infeksi ikutan.
◄ Newer Post Older Post ►