Jumat, 30 Januari 2009

Di Bawah Obama, Gedung Putih Jadi Santai

Washington: Gedung Putih semakin santai setelah Barack Obama menjadi penghuninya. Di hari pertama bertugas sebagai presiden di Ruang Oval, misalnya, Obama tidak mengenakan jas tapi hanya baju dan dasi.

Ada banyak alasan mengapa Obama tidak memakai jas dan setelan seperti pendahulunya, George Bush, jika ia berada di Ruang Oval. Pertama, ia berasal dari Hawaii, negara bagian Amerika Serikat yang dekat katulistiwa, sehingga menyukai udara yang panas.

Akibatnya, menurut penasehat Obama, David Axelrod, presiden baru itu menaikkan suhu pemanas ruangan. "Ia suka udara agak hangat," katanya. "Anda bahkan bisa menanam anggrek di sana."

Alasan kedua, Obama memang lebih santai di banding Bush. Selama delapan tahun memerintah, Bush selalu mengenakan setelan lengkap di dalam Ruang Oval.

Di akhir pekan pertama di Gedung Putih, para staf juga bingung, apa yang mesti dikenakan. Sebagian staf mengenakan celana jins--yang diharamkan di masa Bush--dan yang lain dengan setelan lengkap.

Jadi, Obama mengeluarkan petunjuk bahwa di akhir pekan, baju yang dikenakan adalah "santai". Ia memberi contoh dengan mengenakan sweater di luar baju putihnya.

Yang juga santai adalah soal waktu. Bush sangat membenci jam karet. Ia akan memulai dan mengakhiri rapat seperti jadwal. Menteri Luar Negeri Colin Powell pernah tidak bisa masuk ruang rapat karena terlambat beberapa menit. Bush juga tidak suka jika waktu rapat molor. Jika jadwal menyatakan rapat harus sudah selesai, maka rapat ditutup.

Berbeda dengan Obama. Awal rapat, Obama juga membenci jam karet. Ia selalu tepat waktu, tidak berbeda dengan Bush. Tapi lama rapat sering molor. Misalnya saja saat Obama mengundang para pemimpin Kongres untuk membicarakan paket perangsang ekonomi.

Obama bahkan sampai meminta maaf kepada para anggota Kongres ini karena membuat mereka lebih lama di Gedung Putih. "Tapi Anda mau bilang apa?" ungkap anggota Kongres, Eric Cantor. "Ini presiden."

Jadwal harian Obama di Gedung Putih sendiri dimulai sesaat sebelum jam 9.00 atau kira-kira dua jam lebih lambat dari Bush. Tapi Bush menyelesaikan urusan pekerjaan juga lebih cepat karena ia tidur lebih cepat pula. Berbeda dengan Obama, yang sering tampak di Ruang Oval sampai pukul 22.00, mempelajari dokumen-dokumen yang akan dikerjakan esok paginya.

Kegiatan pribadi Obama sendiri dimulai 6.45 dengan melatih kebugarannya: aerobik dan latihan beban. Bush biasanya berolahraga pada tengah hari. Seusai olahraga, ia akan membaca sejumlah koran, sarapan dengan keluarga, dan membantu dua anaknya yang masih berada di sekolah dasar, Malia, 10 tahun, dan Sasha, 7 tahun, mengemasi tas sekolah.
Malam hari, Obama berusaha makan malam dengan keluarganya sebelum kembali ke Ruang Oval sampai pukul 22.00.

Meski kerjanya maraton, tapi Axelrod mengatakan ia tidak pernah melihat Obama begitu bahagia. Ini karena pada dasarnya Gedung Putih adalah sebuah "rukan" alias rumah kantor. Obama bisa melihat dua anaknya kapanpun mau, bangun dengan mereka, sarapan dan makan malam dengan mereka. "Ini membuatnya sangat gembira," katanya.

Di West Wing, sayap barat Gedung Putih yang menjadi ruang kerja para staf kepresidenan, Obama senang berjalan-jalan. Jika Bush ingin bertemu stafnya, ia akan memanggilnya ke Ruang Oval. Tapi Obama lain, ia akan berjalan ke ruang stafnya.

Suatu ketika, tiba-tiba saja ia masuk kantor Robert Gibbs, juru bicaranya. Gibbs ini sedang bersantai dengan kaki di atas meja saat Obama masuk. Saat Gibbs berdiri, Obama--yang belum terbiasa melihat orang lain berdiri begitu ia masuk ruang--langsung berkata, "Sudah, di situ saja. Kakimu sudah di atas."
◄ Newer Post Older Post ►