Senin, 02 Februari 2009

Ibu Bayi Kembar 8 Diduga Ketagihan Melahirkan

BEIJING ↔ Perempuan yang melahirkan bayi kembar delapan pekan lalu, memperoleh semua 14 anaknya melalui pembuahan bayi tabung. Perempuan bernama Nadya Suleman (33) itu sebelumnya telah memiliki enam anak. Ia ternyata tidak menikah.

Menurut ibunya, Angela Suleman, Nadya terobsesi memiliki banyak anak sejak masih remaja. Angela Suleman mengatakan, ia tak mendukung ketika Nadya memutuskan untuk memiliki bayi lagi yang ditanamkan tahun lalu. “Itu tak boleh dibiarkan lagi,” Angela mengatakan dalam wawancara telepon, Jumat (30/1/2009).

“Ia sudah mempunyai enam anak dan tak memiliki suami. Saya dibesarkan dengan cara tradisional. Saya sangat percaya pada lembaga perkawinan, tapi ia tak ingin menikah,” kata Angela. Nadya melahirkan bayi kembar delapan, Senin (26/1), di Bellflower, California. Ia diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama beberapa hari lagi, sementara semua bayinya mesti dirawat hingga satu bulan.

Juru bicara di Kaiser Permanente Bellflower Medical Center mengatakan, kondisi semua bayi itu mengalami kemajuan setiap hari. Kedelapan bayi tersebut bernapas tanpa alat bantu dan diberi susu melalui botol. Sementara itu, keenam anak Nadya yang lain dirawat Angela di rumah keluarga mereka di Whittier, sekitar 15 mil di sebelah timur pusat kota Los Angeles. Anak-anak itu berusia 2 sampai 7 tahun.

Ia mengancam akan pergi setelah putrinya pulang dari rumah sakit. Angela mengatakan, putrinya sejak dulu selalu menghadapi masalah untuk bisa hamil. Ia pun menjalani perawatan kesuburan dengan bayi tabung karena saluran telurnya tersumbat.

Ada embrio beku yang tersisa setelah kehamilan sebelumnya, dan Nadya tak ingin embrio-embrio tersebut dimusnahkan, jadi ia memutuskan untuk memiliki anak lagi. Dokter dan Angela mengatakan, Nadya diberi tahu ia memiliki pilihan untuk mengugurkan beberapa embrio dan, belakangan, janinnya. Namun, Nadya menolak.

Nadya ingin memiliki anak sejak remaja. “Bukannya menjadi guru taman kana-kanak atau yang lain, ia malah mulai mempunyai anak, tapi bukan dengan cara normal,” kata ibunya. Obsesi Nadya akan anak membuat Angela stres sehingga ia mencari bantuan dari seorang dokter ilmu jiwa yang memberi tahu agar memerintahkan putrinya keluar dari rumah.

“Barangkali ia mestinya tak mempunyai begitu banyak anak, tapi ia adalah perempuan dewasa,” kata Angela. “Saya merasa bertanggung jawab, dan saya tak ingin menyuruhnya pergi,” katanya.

Ketagihan?

Penelitian psikologi telah dilakukan mengenai alasan sebagian ibu ketagihan hamil berkali-kali. David Diamond, Direktur Center for Reproductive Psychology di San Diego, mengatakan, para ibu dapat ketagihan hamil karena sejumlah alasan. Sebagian temuan menunjukkan, pengalaman itu sangat memuaskan sehingga mereka memilih menjadi ibu.

Diane G Sanford, psikolog dan penulis yang mengkhususkan diri pada kesehatan mental reproduktif perempuan, mengatakan, meskipun ia tak banyak mengetahui latar belakang Nadya, banyak perempuan yang memiliki gangguan dorongan obsesif dapat memiliki perasaan yang sangat mendalam mengenai berbagai obsesi. “Obsesinya berada pada seputar anak-anak, memiliki anak, dan menjadi ibu,” kata Diane. “Sampai tingkat apa identitas dan penghargaannya untuk menjadi seorang ibu, dan mengapa sejak usia muda ini telah memenuhi pikirannya.

Yolanda Garcia (49) dari Whittier mengatakan, ia membantu merawat putra Nadya yang berusia tiga tahun dan menderita autis. “Dari apa yang dapat saya beritahukan ialah ia sangat gembira dengan dirinya, dan mengatakan ia suka memiliki anak dan ia ingin 12 anak secara keseluruhan,” kata Garcia kepada Long Beach Press-Telegram.

“Ia memberi tahu saya bahwa semua anaknya berasal dari pembuahan tabung, dan saya berkata, ’Hah, bagaimana kamu melakukan itu dan pergi ke sekolah pada saat yang sama?’” katanya. “Dan ia mengatakan itu dilakukannya karena ia mendapat bayaran.” Garcia mengatakan ia tak menanyakan lebih detail.

Nadya meraih gelar sarjana pada 2006 dalam bidang pemberdayaan anak dan remaja dari California State University, Fullerton. Sampai musim semi lalu, ia kuliah di tingkat master dalam bidang penyuluhan. Ini dikatakan juru bicara perguruan tinggi, Paula Selleck, kepada Press-Telegram.
◄ Newer Post Older Post ►