Kamis, 12 Februari 2009

Dua Buah Satelit Besar Bertabrakan di Antariksa

Cape Canaveral: Satelit komersial yang digunakan untuk telepon satelit dari 1997 bertabrakan dengan satelit Rusia dari 1993 yang sudah rusak di wilayah antariksa atas Siberia, Selasa (10/2). Serpihan tabrakan satelit, yang untuk pertama kali terjadi dalam sejarah itu, mungkin bisa berakibat buruk bagi Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Badan antariksa Amerika Serikat NASA menyatakan butuh beberapa pekan untuk benar-benar mengetahui dampak tabrakan itu yang terjadi pada ketinggian 800 kilometer itu. "Kami tahu ini akhirnya akan terjadi," kata Mark Matney, alhi serpihan di orbit dari Pusat Angkata Johnson milik NASA di Houston.

Satelit Iridium itu memiliki berat 600 kilogram, sedang satelit Rusia memiliki berat hampir satu ton. Sampai sekarang tidak ada yang bisa memperkirakan berapa banyak serpihan yang muncul atau besar serpihannya.

"Saat ini dihitung masih puluhan," kata Matney. "Saya curiga mereka akan jumlahnya akan mencapai ratusan jika sudah selesai dihitung. Jika serpihannya berukuran beberapa sentimeter, maka jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Meski begitu, NASA percaya bahwa risiko bagi ISS--yang memiliki astronot atau kosmonot di dalamnya--cukup rendah karena stasiun antariksa itu mengorbit lebih rendah 434 kilometer dibanding lintasan satelit yang tabrakan itu.

Dalam perkiraan awal, tabrakan ini juga tidak akan berbahaya bagi peluncuran tujuh astronot dalam pesawat ulang alik pada 22 Februari mendatang. Meski begitu, kepastikan akan dievaluasi dalam beberapa hari ini.

Nicholas Johnson, rekan Matney, menambahkan bawah satelit yang mungkin bisa terancam adalah satelit Teleskop Antariksa Hubble karena orbitnya lebih tinggi dan lebih dekat dengan lokasi tabrakan.

Sebelum ini, belum pernah ada tabrakan antar satelit besar. Yang tercatat adalah empat kali tabrakan satelit dengan pecahan roket atau dengan satelit kecil. Kejadian itu dianggap kecil.

Saat ini di seluruh antariksa ada sekitar 17 ribu benda buatan manusia dengan ukuran enam sentimeter atau lebih. Mereka dipantau oleh Jaringan Pelacak Antariksa Amerika Serikat, yang dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Lembaga ini melihat ada dua kabut serpihan tercipta saat tabrakan.

Saat ini sampah antariksa begitu banyak. Salah satu sebabnya, kadang satelit tua sengaja dihancurkan. NASA, jika hendak meluncurkan pesawat antariksa, biasa berkonsultasi dengan Jaringan Pelacak Antariksa itu untuk memastikan pesawat mereka tidak menabraknya.

Iridium sendiri adalah perusahaan pemilik 66 satelit aktif--menjadi 65 setelah tabrakan ini--yang khusus untuk telepon satelit. Telepon satelit--yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari ponsel-- banyak digunakan kalangan militer. Saat Gerakan Aceh Merdeka masih mengangkat senjata, misalnya, di televisi sering tampak para perwira mereka menggunakan telepon satelit.

Saat ini ada lebih dari 300 ribu pelanggan Iridium. Mereka bisa menelpon dari manapun di seluruh permukaan bumi ini, berbeda dengan ponsel yang sangat tergantung dengan stasiun relai.

◄ Newer Post Older Post ►