Senin, 16 Februari 2009

Bencong Pimpin Mafia, Minta Dipanggil Kitty

Polisi anti-mafia Italia akhirnya menangkap seorang banci yang memimpin organisasi criminal. Tangkapan besar ini membuktikan bahwa mafia Italia telah lari dari pakem tradisionalnya.
Menurut Telegraph edisi Sabtu (14/2), pria ini bernama asli Ugo Gabriele, 27, namun selalu minta dipanggil Kitty. Gabriele berbadan besar dan berdagu belah. Namun untuk menunjukkan sisi femininnya, Gabriele mengecat rambut hitamnya dengan warna pirang, melentikkan bulu mata dan bergincu. Polisi juga menangkap 27 orang anak buahnya.

Menurut polisi, Gabriele memang ingin menjadi perempuan, namun hingga kini belum diketahui apakah ia sudah membuang penisnya. “Dia sangat gagah, tetapi Anda juga bisa menyebut dia ingin menjadi perempuan,” kata polisi.

”Kami telah membuntuti jejak Kitty selama berbulan-bulan. Ini kali pertama kami menangkap bos mafia banci. Agaknya ini juga kasus pertama di dunia,” kata sebuah sumber di kepolisian.

Orang-orang mafia dikenal dengan sosok yang macho, dan nyaris tak terdengar cerita yang melenceng dari pakem itu. Sosok paling dikenal adalah Don Corleone yang diperankan Marlon Brando dalam film The Godfather (1972). Namun Luigi Romolo Carrino, pakar mafia Italia mengatakan sebaliknya. ”Lebih banyak aktivitas homoseksual dari yang Anda kira. Sangat rahasia,” katanya.

Dua mafia biasanya tidak menoleransi praktik homoseksual. Tokoh mafia John “Johnny Boy” D’Amato ditembak mati oleh anak buahnya di Ney York pada 1992, karena ia gay. Si algojo, Anthony Capo mengaku di pengadilan, “Tak seorang pun akan menghormati kami, jika kami punya bos homo membicarakan urusan La Cosa Nostra.”

Pada 2008 lalu, seorang napi anggota mafia yang dianggap sebagai gay karena menulis puisi di selnya, menjadi sasaran perkosaan oleh sesama napi.

Polisi mengungkap bahwa Gabriele adalah capo atau godfather yang memimpin klan Scissionisti, anggota ‘keluarga’ Camorra, satu dari empat kelompok mafia yang masih aktif. Scissionisti menjalankan bisnis narkotika dan prostitusi di Napoli, kampung halaman Camorra.
”Ini tanda bahwa Camorra bukan cuma mengubah rambu-rambu kehormatan mafia seperti haram membunuh perempuan dan anak, tetapi juga merombak aturan internal,” tulis koran Corriere della Sera. (Surya.co.id)
◄ Newer Post Older Post ►