Peralatan batu dan DNA manusia ditemukan di gua kuno Oregon, Amerika Serikat. Ini menjadi bukti baru cara orang Amerika pertama menyebar ke penjuru benua. Berbeda dengan budaya Clovis yang lebih populer, kelompok terpisah ini menguasai wilayah Barat.
Penemuan oleh tim ilmuwan internasional dari AS, Inggris, dan Denmark ini dilaporkan pada jurnal Science.
Arkeolog dari tim ekskavasi Museum Sejarah Budaya dan Alam Universitas Oregon, AS mengatakan, mereka menggunakan berbagai teknik untuk mengungkap petunjuk ini. Mereka menentukan tombak obsidian dari Gua Paisley ini berusia 13.200 tahun. Sama tuanya dengan banyak alat-alat batu dari budaya Clovis yang ditemukan di sebelah tenggara dan berbagai tempat di Amerika Serikat.
Budaya Clovis diberi nama setelah penemuan alat batu runcing yang terkuak pada 1929 dekat Clovis, AS. Mereka menggunakan alat berbentuk poros tombak kayu atau panah untuk berburu. Gaya ini ditemukan di Oregon.
Ilmuwan juga meneliti kotoran manusia yang sudah mengering dari Gua Paisley. Berdasarkan penentuan tanggal radio-karbon dan DNA manusia, kotoran ini menunjukkan orang-orang tinggal di gua sejak 14.300 tahun lalu.
Umur kotoran ini menunjukkan alat kepingan batu budaya Clovis bukanlah ibu dari teknologi Zaman Batu. Menurut arkeolog pemimpin ekskavasi, Dennis Jenkins, kedua gaya ini dikembangkan secara mandiri oleh kelompok yang berbeda.
Pengembangan peralatan batu ini mungkin terjadi pada periode Zaman Es Beringa. Ketika itu Siberia, Rusia dan Alaska, AS terkait. Kedua kelompok ini pun bermigrasi ke utara.
Jenkins dan peneliti lainnya melaporkan penemuan kotoran manusia yang menjadi fosil atau komprolit ini pada 2008. DNA manusia purba ini terkait dengan orang-orang dari Asia dan juga Indian modern.
Jenkins menilai temuan ini menunjukkan kelopok orang ini mengambil rute yang berbeda setelah melintasi daratan Zaman Es dari Asia. Pembuat alat bebatuan berupa mata peluru yang menguasai barat ini mungkin pergi melintasi pesisir, sementara orang Clovis mengarungi jalur bebas es di pedalaman AS."Kami telah mendemonstrasikan tradisi awal bangsa Barat mengarah pada masa yang sama dengan Clovis. Tidak ada jejak bukti Clovis atau pendahulu Clovis ada di gua ini sekarang. Ini menunjukkan mereka berada di sini pada waktu yang sama, setidaknya ada dua teknologi," ujar Jenkins seperti dilansir dari Huffington Post.
Tidak semua setuju dengan penemuan Jenkins. Profesor prasejarah Universitas Southern Methodist, David Meltzer mengatakan pembuat mata peluru Barat ini ada pada masa yang sama dengan Clovis. Kesamaan masa ini menguburkan keraguan temuan DNA manusia sebelumnya di Gua Paisley telah terkontaminasi melalui kontak dengan manusia modern yang menggali situs. Tapi, dia tidak yakin alat batu ini menunjukkan perpisahan migrasi orang purba melintasi benua.