Sebuah kode string pemrograman bertuliskan "0xB16B00B5" tersembunyi dalam perangkat lunak yang menghubungkan kernel Linux dengan program virtualisasi HyperV milik Microsoft. Dalam bahasa Inggris, string kode tersebut bisa terbaca sebagai "big boobs" atau "payudara besar".
Kode string ini dipakai tiap kali program Microsoft HyperV dipakai menjalankan Linux versi virtual. Seorang programer bernama Paolo Bonzini adalah orang yang kali pertama menjumpai kata-kata nakal dalam string tersebut. Bonzini kemudian menyampaikan temuannya ke mailing list Linux Kernel.
Atas temuan ini, Microsoft telah meminta maaf secara resmi dan mengumumkan ketersediaan sebuah patch perangkat lunak yang akan mengatasi string bermasalah tersebut dengan cara mengubah ejaan kode di dalamnya.
Developer Dr Matthew Garrett mengatakan bahwa kode string tersebut pada awalnya bertuliskan 0x0B00B135 yang bisa dibaca sebagai "boobies".
"Penggunaan kata-kata semacam ini melanjutkan kesan bahwa pembuatan perangkat lunak adalah bidangnya laki-laki, tempat perempuan tidak disambut baik," katanya, seperti dikutip oleh BBC.
Komentar-komentar Dr Garrett dan rekan-rekannya di milis Linux tentang string kode tersebut telah memicu perdebatan besar mengenai sifat sexist dan bagaimana developer laki-laki seharusnya bertindak.
Ini bukan kali pertama Microsoft terlibat masalah gara-gara kata-kata tidak senonoh. Bulan lalu, perusahaan tersebut meminta maaf atas lagu yang "vulgar, tidak pantas, dan tidak dapat diterima" dalam dansa panggung yang ditampilkan di acara konferensi developer.
Sumber : Kompas