Minggu, 29 Juli 2012

Tinjauan Pustaka Perekat MDI Diethyl Methane Diisosianat

perekat kayu, perekat mdi

Perekat Diethyl Methane Diisosianat (MDI)


Perekat (adhesive) adalah suatu zat atau bahan yang memiliki kemampuan untuk mengikat dua benda melalui ikatan permukaan (Blomquist et al. 1983). Perekat MDI merupakan salah satu jenis perekat isosianat. Perekat ini unggul dalam proses aplikasi dan mutu produknya, bergantung kepada reaktivitas yang tinggi dari isosianat radikal –N-C-O. Polaritas yang kuat membuat senyawa pembawa radikal ini memiliki bukan hanya potensi adesi yang tinggi, tetapi juga sangat potensial membentuk ikatan kovalen dengan substrat yang memiliki hidrogen yang reaktif. Ketika satu molekul mengandung dua isosianat radikal seperti dalam diisosianat, molekul akan bergabung secara adesif dengan kemampuan mengembangkan gaya kohesif dalam proses polimerisasi dengan molekul sesamanya.

Perekat ini umum digunakan selain karena mutunya yang baik, juga karena perekat ini memiliki volatilitas yang rendah. Rumus molekul dari MDI adalah C15H10O2N2, berat molekul 250,25 g/mol, titik leleh 40ºC, titik didih 314 ºC. Perbedaan perekat MDI dengan perekat phenol formaldehida (PF) dan urea formaldehida (UF) adalah : pada perekat PF dan UF ikatan terjadi secara mekanis dimana perekat akan masuk kedalam pori-pori kayu dan mengeras sehingga membentuk jangkar perekatan.

Pada perekat MDI, selain terjadi ikatan mekanis seperti pada perekat PF dan UF, perekat ini pun membentuk ikatan kimia. Secara kimia isosianat bereaksi dengan gugus hidroksil yang terdapat dalam kayu membentuk ikatan poliuretan diantara partikel kayu. Secara fisik isosianat akan bereaksi dengan air yang terdapat pada kayu dan membentuk poliurea. Isosianat cenderung bereaksi dengan air, hal ini merugikan karena isosianat yang matang pada kayu yang mengandung air cenderung membentuk ikatan yang rapuh (Weaver dan Owen 1992).

Meskipun kinerja perekat isosianat telah diketahui sangat baik, tetapi pemakaian perekat ini kurang populer, hal ini disebabkan karena harga perekat ini relatif mahal. Kualitas perekat ini dapat diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Massijaya (1997, 1998) pada pembuatan papan partikel limbah kertas koran, kadar perekat 2% menghasilkan keteguhan lentur yang lebih besar dari perekat urea formaldehida dan fenol formaldehida dengan kadar 10%.
◄ Newer Post Older Post ►