VIVAnews - Film Spiderman terbaru kini sedang diputar di beberapa bioskop Indonesia. Pahlawan super dari komik fiksi ini memiliki kekuatan seperti laba-laba. Dia bisa berjalan di tembok seperti binatang itu. Apakah kisah fiksi ini bisa terjadi dalam kenyataan?
Laba-laba tergolong kuat untuk ukurannya yang terbilang kecil. Hewan ini bisa mengangkut lebih dari 170 kali bobot tubuhnya. Laba-laba juga bisa melompat 50 kali lebih tinggi dari panjang tubuhnya.
Spiderman di dunia nyata mungkin sulit meniru kemampuan laba-laba. Manusia tidak memiliki kontraksi otot yang cukup memadai untuk menyamai kemampuan laba-laba. Kekuatan manusia juga tidak sepadan.
Untuk mengubah manusia biasa menjadi Spiderman, laba-laba yang menggigit harus mampu melepaskan retrovirus ke dalam tubuh manusia. Retrovirus merupakan golongan virus yang memiliki satu benang tunggal RNA. Virus ini akan meniru DNA dari RNA-nya. Virus ini beresiko menular kepada manusia melalui gigitan, seperti dalam kisah Spiderman.
Retrovirus dari gigitan laba-laba ini membawa informasi genetik yang bisa dimasukkan ke dalam DNA sel. Dalam sel yang menjadi DNA baru akan menghasilkan fungsi dan protein yang berbeda dalam tubuh.
Secara teori, retrovirus ini harus menginfeksi semua sel tubuh. Ini agar semua sel bisa memiliki fungsi yang berbeda dan baru
Kekuatan Super
Spiderman menggunakan jaring laba-laba sebagai senjatanya. Seberapa hebat kekuatan jaring laba-laba?
Jaring laba-laba memiliki kekuatan yang lebih hebat dibanding baja. Dengan ukuran sepersepuluh rambut, jaring ini bisa menangkap serangga yang terbang dengan kecepatan 15 mil per jam.
Sebagai senjata, jaring laba-laba berukuran 1 inchi bisa menghentikan pesawat yang sedang terbang.
Manusia bisa berpotensi memiliki kekuatan otot Spiderman. Tapi, apabila retrovirus memproduksi actin dan myosin dalam jumlah besar. Kedua protein ini memiliki efek pada kontraksi otot. Jumlah besar protein ini diyakini bisa meningkatkan kontraksi otot. Efeknya, bisa menambah kekuatan manusia.
Bagaimana dengan kemampuan memanjat tembok? Laba-laba bisa melakukannya karena memiliki rambut kecil pada kaki-kakinya. Rambut kecil ini terbagi lagi menjadi banyak rambut. Ujungnya berbentuk segitiga.
Rambut ini bisa berinteraksi dengan atom nanometer pada permukaan tembok. Kondisi ini menimbulkan tenaga listrik statis sehingga laba-laba bisa menahan 170 kali beban tubuhnya.
Kemampuan ini bisa dicapai apabila Spiderman memiliki banyak rambut pada tubuhnya. Tapi, penampilannya tentu tidak akan semenarik aktor Tobey Maguire dan Andrew Garfield yang memerankan Spiderman dalam film.(eh)
Laba-laba tergolong kuat untuk ukurannya yang terbilang kecil. Hewan ini bisa mengangkut lebih dari 170 kali bobot tubuhnya. Laba-laba juga bisa melompat 50 kali lebih tinggi dari panjang tubuhnya.
Spiderman di dunia nyata mungkin sulit meniru kemampuan laba-laba. Manusia tidak memiliki kontraksi otot yang cukup memadai untuk menyamai kemampuan laba-laba. Kekuatan manusia juga tidak sepadan.
Untuk mengubah manusia biasa menjadi Spiderman, laba-laba yang menggigit harus mampu melepaskan retrovirus ke dalam tubuh manusia. Retrovirus merupakan golongan virus yang memiliki satu benang tunggal RNA. Virus ini akan meniru DNA dari RNA-nya. Virus ini beresiko menular kepada manusia melalui gigitan, seperti dalam kisah Spiderman.
Retrovirus dari gigitan laba-laba ini membawa informasi genetik yang bisa dimasukkan ke dalam DNA sel. Dalam sel yang menjadi DNA baru akan menghasilkan fungsi dan protein yang berbeda dalam tubuh.
Secara teori, retrovirus ini harus menginfeksi semua sel tubuh. Ini agar semua sel bisa memiliki fungsi yang berbeda dan baru
Kekuatan Super
Spiderman menggunakan jaring laba-laba sebagai senjatanya. Seberapa hebat kekuatan jaring laba-laba?
Jaring laba-laba memiliki kekuatan yang lebih hebat dibanding baja. Dengan ukuran sepersepuluh rambut, jaring ini bisa menangkap serangga yang terbang dengan kecepatan 15 mil per jam.
Sebagai senjata, jaring laba-laba berukuran 1 inchi bisa menghentikan pesawat yang sedang terbang.
Manusia bisa berpotensi memiliki kekuatan otot Spiderman. Tapi, apabila retrovirus memproduksi actin dan myosin dalam jumlah besar. Kedua protein ini memiliki efek pada kontraksi otot. Jumlah besar protein ini diyakini bisa meningkatkan kontraksi otot. Efeknya, bisa menambah kekuatan manusia.
Bagaimana dengan kemampuan memanjat tembok? Laba-laba bisa melakukannya karena memiliki rambut kecil pada kaki-kakinya. Rambut kecil ini terbagi lagi menjadi banyak rambut. Ujungnya berbentuk segitiga.
Rambut ini bisa berinteraksi dengan atom nanometer pada permukaan tembok. Kondisi ini menimbulkan tenaga listrik statis sehingga laba-laba bisa menahan 170 kali beban tubuhnya.
Kemampuan ini bisa dicapai apabila Spiderman memiliki banyak rambut pada tubuhnya. Tapi, penampilannya tentu tidak akan semenarik aktor Tobey Maguire dan Andrew Garfield yang memerankan Spiderman dalam film.(eh)