Bagi anda kaum hawa sebaiknya mulai waspada. Berdasarkan riset Departemen Kesehatan (Depkes) pada 2007, perempuan lebih rawan terkena hipertensi.
"Data Riskesdas 2007 mendapatkan prevalensi hipertensi lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki," ujar Ketua Indonesian Society of Hypertension (Inash) dr Andre Mayza.
Hal tersebut disampaikan Andre dalam jumpa pers pembukaan pertemuan nasional hipertensi ke-3 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/2/2009).
Menurut Andre, perempuan memiliki kerawanan insiden komplikasi penyakit darah tinggi sebanyak 52 persen. Sedangkan untuk laki-laki 48 persen.
Data tersebut juga mencantumkan, pengidap hipertensi di Indonesia terus meningkat. Hingga 2008, sedikitnya 30 persen penduduk Indonesia mempunyai tekanan darah tinggi.
"Hal ini terjadi di perkotaan atau pedesaan, dimana semakin tinggi usia semakin tinggi pula prevalensinya," jelas Andre.
Usia rawan bagi pengidap penyakit mematikan ini adalah usia 60 tahun ke atas. Bahkan jika pola hidup kita masih jorok, kata Andre, tidak menutup kemungkinan bisa terkena hipertensi di usia muda.
"Apalagi disertai faktor risiko kardiovaskular lain seperti merokok, kurang olahraga, kegemukan, dan diabetes," tambahnya.
Oleh karena itu, Andre bersama dokter yang tergabung dalam Inash berusaha membuat sebuah konsep penanganan hipertensi yang terpadu. Nantinya, seluruh dokter di Indonesia akan mempunyai kesamaan panduan tentang pengobatan hipertensi.
"Kita sudah bekerjasama dengan Depkes untuk membicarakan hal ini," pungkas Andre. Baca juga Cara Menghindari Hipertesi Klik di sini
"Data Riskesdas 2007 mendapatkan prevalensi hipertensi lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki," ujar Ketua Indonesian Society of Hypertension (Inash) dr Andre Mayza.
Hal tersebut disampaikan Andre dalam jumpa pers pembukaan pertemuan nasional hipertensi ke-3 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/2/2009).
Menurut Andre, perempuan memiliki kerawanan insiden komplikasi penyakit darah tinggi sebanyak 52 persen. Sedangkan untuk laki-laki 48 persen.
Data tersebut juga mencantumkan, pengidap hipertensi di Indonesia terus meningkat. Hingga 2008, sedikitnya 30 persen penduduk Indonesia mempunyai tekanan darah tinggi.
"Hal ini terjadi di perkotaan atau pedesaan, dimana semakin tinggi usia semakin tinggi pula prevalensinya," jelas Andre.
Usia rawan bagi pengidap penyakit mematikan ini adalah usia 60 tahun ke atas. Bahkan jika pola hidup kita masih jorok, kata Andre, tidak menutup kemungkinan bisa terkena hipertensi di usia muda.
"Apalagi disertai faktor risiko kardiovaskular lain seperti merokok, kurang olahraga, kegemukan, dan diabetes," tambahnya.
Oleh karena itu, Andre bersama dokter yang tergabung dalam Inash berusaha membuat sebuah konsep penanganan hipertensi yang terpadu. Nantinya, seluruh dokter di Indonesia akan mempunyai kesamaan panduan tentang pengobatan hipertensi.
"Kita sudah bekerjasama dengan Depkes untuk membicarakan hal ini," pungkas Andre. Baca juga Cara Menghindari Hipertesi Klik di sini