Jumat, 06 Maret 2009

Dibangun Jalan Menuju Cinta Untuk Kaum Jomblo di India

Para manusia jomblo alias belum menikah di sebuah kawasan perkampungan terpencil di India membangun sebuah jalan yang diharapkan dapat menggiring mereka ke gerbang pernikahan.

Barwaan Kala, daerah di sebelah barat Negara Bagian Bihar, terletak di Bukit Kaimur yang oleh penduduk setempat dikenal sebagai "kampungnya para jomblo." Sekitar 121 warganya yang berusia di antara 16 hingga 80 tahun masih hidup membujang, yang konon katanya, akibat keterpencilan kampung tersebut. "Problem terbesar bagi kami dan para pendatang adalah sulitnya melewati perbukitan ini," kata Ram Lal Yadav, bujangan berusia 40 tahun, kepada Bihar Today, Kamis (5/3).

Harapan warga kampung mulai merekah manakala calon legislator setempat dalam kampanye anggota parlemen yang untuk pertama kalinya sejak Hari Kemerdekaan India, berjanji membuatkan jalan baru bagi mereka. Ram Chandra Singh Yadav, si calon legislator, berikrar kepada sedikitnya 1.500 warga, bahwa dia tidak akan menikah sebelum bisa menunaikan janji mulianya itu kepada mereka.

Terbujuk oleh rayuan Ram Chandra, penduduk pun mendukung kampanyenya sehingga dia memenangkan kursi dewan pada pemilihan umum 2005. Tapi, seperti halnya calon legislator di Indonesia, ucapan itu cuma "janji-janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi" belaka. Bahkan, setelah memenangkan kursi anggota parlemen, Ram Chandra justru menikah lebih dulu setahun berikutnya. Kini, ia sudah memiliki putri berusia dua tahun.

Penduduk kampung merasa dibohongi. Tapi, mereka akhirnya memutuskan mengambil langkah sendiri. Berbekal cangkul, palu, sekop, dan perlatan lainnya, mereka mengerjakan proses pembangunan jalan dengan tangan sendiri.

Lebih kurang selama satu bulan setengah, jalanan sepanjang dua kilometer pun sudah terbentang di kawasan perbukitan tersebut. Tapi, sayangnya mereka masih menghadapi hambatan peraturan dalam usaha meningkatkan jumlah orang yang menikah di kampung itu.

Ternyata, kawasan tersebut merupakan daerah suaka marga satwa yang dilindungi negara, dan pemerintah setempat meminta warga Barwaan Kala. Ah, jomblo yang malang.
◄ Newer Post Older Post ►