Sabtu, 21 Maret 2009

Ajaib, Kurang Dari Enam bulan Eva Lahir

Bisa jadi si kecil ini merupakan bayi termuda yang pernah lahir prematur setelah 23 minggu (kurang dari enam bulan) berada dalam kandungan ibunya.

Eva Saunders, si kecil itu, cuma punya lima persen harapan untuk bisa hidup. Beratnya hanya 515 gram dan kakinya seukuran tak lebih dari jari-jari manis ibunya, Chloe Suggitt. Sebelumnya, petugas paramedis di RS St. George, London Selatan sulit meyakinkan pada Chloe (24) dan Dale (26) bahwa Eva bisa keluar selamat karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Nyatanya, para petugas ini mampu mengeluarkan bayi hebat ini. Dan sekarang sudah hampir enam bulan si bayi tampak bahagia dan sehat.

Chloe, karyawan sebuah perusahaan swasta yang mengurus persoalan pembangunan masyarakat di Bexhill, Sussex Timur menyatakan,"Para perawat dan dokter belum pernah melihat bayi prematur seperti Eva. Dia memang fenomena. Saya sampai terharu dan menangis memikirkan bisa sampai sejauh ini."

Si kecil ini, kata Chloe tampak selalu tersenyum. Pertama kali di bawah ke rumah memang masih harus menggunakan selang oksigen, tapi sekarang sudah tak lagi. "Ibu, keluarga dan teman membantuku dan suami agar dia bisa lepas dari bantuan oskigen," kata Chloe.

"Terima kasih yang terkira saya ucapkan untuk staf Rumah Sakit St. George's Brighton and Hasting," ungkap Chloe. Karena, katanya, harapan hidup Eva hanya lima persen. Tapi memang, si kecil ini seorang pejuang. Dia bisa bertahan hidup berkat cinta dan doa dari setiap orang, kata sang ibu.

"Aku bicara padanya setiap hari dan bilang kalau aku mencintainya," ucap Chloe. Eva dibaptis seketika setelah lahir karena keluarga tak mengira kalau dia bisa sampai sejauh ini. Tapi, dia membuktikan bahwa anggapan ayah ibunya salah.

Kebanyakan bayi lahir prematur bakal menderita kerusakan otak, pendengaran dan penglihatan. Pemeriksaan membuktikan bahwa Eva berkembang dan tumbuh seperti bayi lain.

Eva lahir pada 29 September dan menghabiskan empat bulan pertamanya di rumah sakit. Hingga akhirnya, pada 28 Januari lalu, seminggu setelah masa cuti sang ibu habis, Eva dibawa ke rumah.

Inilah hari dimana Chloe dan Dale, seorang tukang ledeng tiba. Chloe mengatakan," Saya dibilangin agar memikirkan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi. Dia begitu kecil dan kulitnya kelihatan transparan."

Darah keracunan
Setelah lahir Eva langsung dibawa ke ruang khusus. Operasi jantung dilakukan di minggu kedelapan meskipun jarum anestesinya sepanjang tubuhnya. Eva juga mengalami keracunan darah, menjadi hijau saat usianya beberapa minggu.

Namun, sang ibu, Chloe, yakin bahwa kesehatan si kecil bakal didapat karena cinta dari orangtua dan orang-orang sekitarnya. Katanya, "Sejak dia lahir, Eva dikelilingi oleh cinta. Saya menerima 80 kartu ucapan, SMS dan telepon yang menyatakan bahwa doa menyertai kami semua."

Meski tidak sebegitu religius, Chloe yakin bahwa kehendak baik dan doa akan menyelamatkan anaknya. Bexhill, katanya, adalah kota kecil dan orang-orang yang mendengar kabar tentang Eva langsung memberi semangat dan dukungan lewat kata-kata dan kehadiran.

Demikian juga para perawat dan dokter. Bagi Chloe, mereka adalah malaikat yang memberinya kenyamanan dan kedamaian saat menjagai bayinya.

Saat ini Chloe sedang mengumpulkan bantuan untuk merawat bayinya yang pastinya butuh perawatan tidak murah.

Eva, lahir di bawah usia 24 minggu. Tapi ada bayi lain yang pernah lahir di usia 21 minggu lima hari, yakni James Elgin Gill di Ottawa, Kanada dengan berat 624 gram, lebih besar dari Eva.

Laura De Rooy, Konsultan dari Unit Neonatal di RS St. George menyatakan," Eva sangat kecil dengan berat 500 gram lebih sedikit. Banyak bayi yang lahir seperti ini jarang bisa bertahan hidup. Tapi Eva bisa bertahan meski harus menderita sakit."

Kata Laura, sang ibu luar biasa hebatnya. Meski jauh dari rumah dan suaminya, dia bisa atasi semua kesulitan dengan tabah.

Andy Cole, Direktur Eksekutif yayasan yang mengurus bayi-bayi istimewa, Bliss, menyatakan, "Menggembirakan mendengar berita bahwa bayi Eva sudah berada di rumah dan kelihatan baik." (kompas.com)

◄ Newer Post Older Post ►