TERUNGKAP sudah misteri kematian artis sinetron sekaligus model dan pemilik agensi model, Hanny Wahab pada Rabu (11/3) lalu. Hanny rupanya dibunuh Hendi Lesmana, bekas pembantunya karena dendam sering dimarahi. Sadisnya, Hendi menyempatkan diri menyetubuhi mayat wanita berusia 53 tahun itu setelah menjepret kemaluan Hanny pakai ponselnya.
Hendi ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat bersama Rahmatulloh, temannya. Keduanya pun diboyong ke Polres Jakarta Barat guna pemeriksaan lanjut. Rahmatulloh memang tak ikut membunuh namun dia ikut merencanakan pembunuhan sadis itu. Keluar dari mobil, keduanya langsung dibawa ke ruang Kasubnit Kejahatan dan Kekerasan. Kedua tersangka ini adalah warga Kampung Sukawening RT 3, Kelurahan Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur. Rumah Hendi berada di RW 3, sementara rumah Rahmatulloh berada di RW 2.
Pengakuan Hendi, pembunuhan itu berawal dari niat merampok. Begitu mengenang perlakuan Hanny selama dia bekerja di kediamannya, Hendi pitam lalu membunuhnya.
“Saya dendam karena sering dimarahi. Saya nggak bisa masak, saya sering dimarahi kalau masak,” ujar Hendi sambil menunduk di Mapolres Jakarta Barat. Hendi mengaku awalnya cuma berniat untuk merampok Hanny. Namun tiba-tiba saja dia membunuh dan memperkosa pemilik agensi model itu. “Maaf saya sudah terlanjur,” imbuh dia.
Wakapolres Jakarta Barat AKBP Yazid Fanani mengatakan, Hendi menjadi pembantu Hanny pada 2007. Namun Hendi hanya bertahan 4 bulan bekerja di rumah Hanny. “Lalu awal 2009 masuk lagi tapi cuma seminggu. Ngakunya sih motifnya dendam karena sering dimarahi. Tetapi masih kita selidiki lagi,” ujar Yazid. Yazid menjelaskan kronologi kejadian naas itu bermula pada Selasa malam 11 Maret 2009 pukul 19.00 WIB. Saat itu Hendi dan temannya, Rahmatulloh, merencanakan untuk melakukan perampokan.
Pukul 23.00 WIB, keduanya mendatangi rumah Hanny namun masih ada tamu hingga Rahmatulloh kemudian pergi meninggalkan Hendi. Hendi sendiri masih setia menguntit di depan rumah. Pukul 23.30 WIB, tamu Hanny akhirnya pulang dan Hendi pun memulai aksinya dengan memasuki salah satu ruangan rumah. Sebagai mantan pembantu, Hendi tentu sangat mengenal detail demi detail ruangan rumah itu. Pukul 24.00 WIB, saat Hanny sudah dipastikan tidur, Hendi keluar dari ruangan lalu mengambil play station dan masuk lagi ke kamar Hanny untuk mengambil tas yang berisi surat-surat dan uang.
Setelah itu, Hendi masuk ke dapur mengambil sarung tangan dan alu kemudian masuk ke kamar Hanny. Saat melihat artis cantik itu tertidur pulas, Hendi pun memukul kepala bagian belakang, dagu, dan dada korban dengan alu. Tak puas, Hendi pun membekap wajah Hanny dengan bantal. “Dia masuk ke kamar tidur korban. Saat itu korban sedang tidur. Lalu dengan alu tersebut tersangka memukul dada korban lalu kepala bagian belakang lalu dadu,” ungkap Yazid.
Setelah dipastikan tewas, Hendi bahkan dengan teganya menyetubuhi mayat Hanny. “Cuma sekali,” jawab Hendi saat ditanya wartawan berapa kali dirinya menyetubuhi pemeran tante Lis dalam sinetron “Wulan” tersebut. Setelah itu, Hendi kemudian kabur ke Cirebon dan ke Sukabumi. “Tersangka menyetubuhi korban satu kali,” kata Yazid.
Perbuatan Hendi diancam pidana seumur hidup. Hukuman itu sebanding dengan tindakan Hendi yang merencanakan membunuh, mencuri dan memerkosa Hanny. “Tersangka kita kenakan pasal berlapis yaitu pasal 340, 338, 365, dan 285 KUHP. Ancamannya maksimal seumur hidup,” ujar Yazid. Yazid mengatakan, dalam menghabisi majikannya dia tidak sendiri. Hendi dibantu temannya Rahmatulloh merencanakan perampokan. “Dia diancam dengan pasal 480 KUHP. Ancamannya sepertiga hukuman dari pelaku utama,” kata Yazid.
Mayat Hanny Difoto Telanjang
Tingkah Hendi usai membunuh Hanny memang aneh. Sebelum menyetubuhi mayat Hanny, Hendi terlebih dulu mengabadikan tubuh Hanny yang sudah tewas dengan kamera ponsel korban. “Setelah dipastikan korbannya meninggal. Tersangka mengambil handphone korban lalu memotret korban di bagian alat kelaminnya sampai 3 kali,” ujar Yazid.
Alasan pria berambut lurus, berjenggot dan berkulit sawo matang itu pun terkesan mengada-ada. Belum diketahui apakah Hendi memiliki orientasi seks yang menyimpang. “Dia cuma iseng waktu ambil foto itu,” ujar Wakapolres Jakarta Barat, AKBP Yazid. Terkait dengan 3 orang yang datang dengan Suzuki APV ke kediaman Hanny, menurut Yazid, mereka tidak terkait pembunuhan. Ketiganya adalah teman Hanny.
Sementara itu, polisi telah menggelar barang bukti berupa alu yang digunakan untuk memukul korban, bantal yang ada bercak darah dan karpet kecil, serta dua buah handphone. Juga nampak kaos warna putih, celana dalam warna coklat milik korban, seta uang tunai sebesar Rp 793.200, serta satu lembar uang real.
Sekedar mengingatkan, jasad Hanny ditemukan oleh putra keduanya, Aat, di Kompleks Intel Kota Blok 5 nomor 24-25, Jalan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pukul 06.00 Wib. Hanny mengalami luka di bagian kepala dan leher. Hanny menikah 2 kali. Dari suami pertama bernama Suhadi dia dikarunia seorang putri bernama Irma (28), sedang dari suami kedua Joko Ubaidillah yang juga akhirnya bercerai dia dikaruniai 2 putra, yakni Aat (15) dan Akbar (9). Kala itu, diduga Hanny diperkosa dulu baru dibunuh. Ternyata, Hanny dibunuh dulu baru diperkosa. Dengan kata lain, Hendi memperkosa mayat Hanny.
Hendi Tertarik Pada Hanny
Kebiadaban Hendi menuai tanda tanya. Usai membunuh Hanny, majikannya, Hendi menjepret kemaluan wanita berusia 53 tahun itu menggunakan ponsel kemudian menyetubuhi mayatnya. Soal orientasi seks menyimpang dengan menyetubuhi mayat, menurut psikolog Fachnita Fachruddin, memerlukan rangkaian pemeriksaan. “Belum bisa dipastikan karena harus diperiksa dulu,”ujarnya saat dihubungi POSMETRO MEDAN, kemarin (17/3) malam.
Namun, lanjut Fachnita, orang-orang yang nekat berbuat begitu, biasanya mengalami masalah dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Tak percaya diri bila melakukannya dengan orang yang masih hidup dan tak memiliki interaksi sosial yang baik. Kecendrungannya seperti itu. Nah dalam kasus ini, Hendi kemungkinan memiliki rasa tertarik pada majikannya sejak dulu. Kalau menyetubuhinya dalam keadaan hidup kan tak mungkin. Makanya dilampiaskannya saat sudah jadi mayat. Apalagi dia ngaku dendam,”terang Fachnita.
Tapi, lanjut wanita yang aktif di LSM Galatea Jalan Laboratorium No. 5 Medan itu, kalau hanya sekedar dendam, biasanya tak mati dulu baru disetubuhi. Hal ini pula yang membingungkannya. “Makanya perlu diperiksa lagi apakah memang punya orientasi seks yang menyimpang. Kalau hanya dendam, biasanya pelaku hanya membius korban hingga pingsan lalu menyetubuhinya. Atau dikasi obat tidur karena dalam keadaan sadar, pelaku yakin tak akan bisa menyetubuhi korban. Pokoknya, butuh pemeriksaan lagilah baru bisa dipastikan ada kelainan seks atau tidak,”terangnya. (posmetro-medan.com)
Hendi ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat bersama Rahmatulloh, temannya. Keduanya pun diboyong ke Polres Jakarta Barat guna pemeriksaan lanjut. Rahmatulloh memang tak ikut membunuh namun dia ikut merencanakan pembunuhan sadis itu. Keluar dari mobil, keduanya langsung dibawa ke ruang Kasubnit Kejahatan dan Kekerasan. Kedua tersangka ini adalah warga Kampung Sukawening RT 3, Kelurahan Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur. Rumah Hendi berada di RW 3, sementara rumah Rahmatulloh berada di RW 2.
Pengakuan Hendi, pembunuhan itu berawal dari niat merampok. Begitu mengenang perlakuan Hanny selama dia bekerja di kediamannya, Hendi pitam lalu membunuhnya.
“Saya dendam karena sering dimarahi. Saya nggak bisa masak, saya sering dimarahi kalau masak,” ujar Hendi sambil menunduk di Mapolres Jakarta Barat. Hendi mengaku awalnya cuma berniat untuk merampok Hanny. Namun tiba-tiba saja dia membunuh dan memperkosa pemilik agensi model itu. “Maaf saya sudah terlanjur,” imbuh dia.
Wakapolres Jakarta Barat AKBP Yazid Fanani mengatakan, Hendi menjadi pembantu Hanny pada 2007. Namun Hendi hanya bertahan 4 bulan bekerja di rumah Hanny. “Lalu awal 2009 masuk lagi tapi cuma seminggu. Ngakunya sih motifnya dendam karena sering dimarahi. Tetapi masih kita selidiki lagi,” ujar Yazid. Yazid menjelaskan kronologi kejadian naas itu bermula pada Selasa malam 11 Maret 2009 pukul 19.00 WIB. Saat itu Hendi dan temannya, Rahmatulloh, merencanakan untuk melakukan perampokan.
Pukul 23.00 WIB, keduanya mendatangi rumah Hanny namun masih ada tamu hingga Rahmatulloh kemudian pergi meninggalkan Hendi. Hendi sendiri masih setia menguntit di depan rumah. Pukul 23.30 WIB, tamu Hanny akhirnya pulang dan Hendi pun memulai aksinya dengan memasuki salah satu ruangan rumah. Sebagai mantan pembantu, Hendi tentu sangat mengenal detail demi detail ruangan rumah itu. Pukul 24.00 WIB, saat Hanny sudah dipastikan tidur, Hendi keluar dari ruangan lalu mengambil play station dan masuk lagi ke kamar Hanny untuk mengambil tas yang berisi surat-surat dan uang.
Setelah itu, Hendi masuk ke dapur mengambil sarung tangan dan alu kemudian masuk ke kamar Hanny. Saat melihat artis cantik itu tertidur pulas, Hendi pun memukul kepala bagian belakang, dagu, dan dada korban dengan alu. Tak puas, Hendi pun membekap wajah Hanny dengan bantal. “Dia masuk ke kamar tidur korban. Saat itu korban sedang tidur. Lalu dengan alu tersebut tersangka memukul dada korban lalu kepala bagian belakang lalu dadu,” ungkap Yazid.
Setelah dipastikan tewas, Hendi bahkan dengan teganya menyetubuhi mayat Hanny. “Cuma sekali,” jawab Hendi saat ditanya wartawan berapa kali dirinya menyetubuhi pemeran tante Lis dalam sinetron “Wulan” tersebut. Setelah itu, Hendi kemudian kabur ke Cirebon dan ke Sukabumi. “Tersangka menyetubuhi korban satu kali,” kata Yazid.
Perbuatan Hendi diancam pidana seumur hidup. Hukuman itu sebanding dengan tindakan Hendi yang merencanakan membunuh, mencuri dan memerkosa Hanny. “Tersangka kita kenakan pasal berlapis yaitu pasal 340, 338, 365, dan 285 KUHP. Ancamannya maksimal seumur hidup,” ujar Yazid. Yazid mengatakan, dalam menghabisi majikannya dia tidak sendiri. Hendi dibantu temannya Rahmatulloh merencanakan perampokan. “Dia diancam dengan pasal 480 KUHP. Ancamannya sepertiga hukuman dari pelaku utama,” kata Yazid.
Mayat Hanny Difoto Telanjang
Tingkah Hendi usai membunuh Hanny memang aneh. Sebelum menyetubuhi mayat Hanny, Hendi terlebih dulu mengabadikan tubuh Hanny yang sudah tewas dengan kamera ponsel korban. “Setelah dipastikan korbannya meninggal. Tersangka mengambil handphone korban lalu memotret korban di bagian alat kelaminnya sampai 3 kali,” ujar Yazid.
Alasan pria berambut lurus, berjenggot dan berkulit sawo matang itu pun terkesan mengada-ada. Belum diketahui apakah Hendi memiliki orientasi seks yang menyimpang. “Dia cuma iseng waktu ambil foto itu,” ujar Wakapolres Jakarta Barat, AKBP Yazid. Terkait dengan 3 orang yang datang dengan Suzuki APV ke kediaman Hanny, menurut Yazid, mereka tidak terkait pembunuhan. Ketiganya adalah teman Hanny.
Sementara itu, polisi telah menggelar barang bukti berupa alu yang digunakan untuk memukul korban, bantal yang ada bercak darah dan karpet kecil, serta dua buah handphone. Juga nampak kaos warna putih, celana dalam warna coklat milik korban, seta uang tunai sebesar Rp 793.200, serta satu lembar uang real.
Sekedar mengingatkan, jasad Hanny ditemukan oleh putra keduanya, Aat, di Kompleks Intel Kota Blok 5 nomor 24-25, Jalan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pukul 06.00 Wib. Hanny mengalami luka di bagian kepala dan leher. Hanny menikah 2 kali. Dari suami pertama bernama Suhadi dia dikarunia seorang putri bernama Irma (28), sedang dari suami kedua Joko Ubaidillah yang juga akhirnya bercerai dia dikaruniai 2 putra, yakni Aat (15) dan Akbar (9). Kala itu, diduga Hanny diperkosa dulu baru dibunuh. Ternyata, Hanny dibunuh dulu baru diperkosa. Dengan kata lain, Hendi memperkosa mayat Hanny.
Hendi Tertarik Pada Hanny
Kebiadaban Hendi menuai tanda tanya. Usai membunuh Hanny, majikannya, Hendi menjepret kemaluan wanita berusia 53 tahun itu menggunakan ponsel kemudian menyetubuhi mayatnya. Soal orientasi seks menyimpang dengan menyetubuhi mayat, menurut psikolog Fachnita Fachruddin, memerlukan rangkaian pemeriksaan. “Belum bisa dipastikan karena harus diperiksa dulu,”ujarnya saat dihubungi POSMETRO MEDAN, kemarin (17/3) malam.
Namun, lanjut Fachnita, orang-orang yang nekat berbuat begitu, biasanya mengalami masalah dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Tak percaya diri bila melakukannya dengan orang yang masih hidup dan tak memiliki interaksi sosial yang baik. Kecendrungannya seperti itu. Nah dalam kasus ini, Hendi kemungkinan memiliki rasa tertarik pada majikannya sejak dulu. Kalau menyetubuhinya dalam keadaan hidup kan tak mungkin. Makanya dilampiaskannya saat sudah jadi mayat. Apalagi dia ngaku dendam,”terang Fachnita.
Tapi, lanjut wanita yang aktif di LSM Galatea Jalan Laboratorium No. 5 Medan itu, kalau hanya sekedar dendam, biasanya tak mati dulu baru disetubuhi. Hal ini pula yang membingungkannya. “Makanya perlu diperiksa lagi apakah memang punya orientasi seks yang menyimpang. Kalau hanya dendam, biasanya pelaku hanya membius korban hingga pingsan lalu menyetubuhinya. Atau dikasi obat tidur karena dalam keadaan sadar, pelaku yakin tak akan bisa menyetubuhi korban. Pokoknya, butuh pemeriksaan lagilah baru bisa dipastikan ada kelainan seks atau tidak,”terangnya. (posmetro-medan.com)