imbas sikap warga dari 9 Desa diantaranya Desa Kulasar, Desa Tarehan, Desa Damak Gelugur, Desa Batu Masagi, Desa Tapak Meriah dan Desa Pagar Manik yang dulunya masuk dalam wilayah Kecamatan Bangun Purba, Deliserdang dan sejak 2003 lalu dinyatakan masuk dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.
Warga dari 9 Desa tersebut tetap ingin sebagai warga Deliserdang. Pada pemilu tahun ini, warga disana juga meminta kepada Pemerintah Deliserdang khususnya KPUD Deliserdang agar mendaftarkan mereka dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) wilayah Kabupaten Deliserdang. Permintaan itu disampaikan oleh ratusan warga asal 9 desa itu dalam aksi damai yang digelar mereka di seputaran Pajak Tradisional Desa Sei Buaya dan lantas bergerak menuju jembatan Sei Buaya, Kecamatan Bangun Purba.
“Kami ingin tetap menjadi warga Deliserdang, dan terdaftar sebagai pemilih tetap Kabupaten Deliserdang, Caleg yang kami pilih juga Caleg dari Kabupaten Deliserdang bukan Caleg dari Serdang Bedagai, jika ini tak ditanggapi, maka kami sekira 8000 warga dari 9 desa akan Golput dalam pemilu nanti”, ujar warga tersebut.
Aksi unjuk rasa damai yang digelar ratusan warga dari 9 desa itu sendiri, tidak di hadiri oleh seorang pun aparat pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai juga aparat Pemerintah dari Kabupaten Deliserdang. Makanya, warga hanya berteriak-teriak sembari berjalan menuju lapangan bola kaki dan diantaranya mereka pun ada pula yang membawa poster yang bertuliskan diantaranya, “Pak Gubernur sudah 5 tahun kami menderita, jadi tolong kembalikan kami ke Deliserdang”. Setelah melakukan orasi sekira beberapa jam, ratusan warga yang umumnya kaum ibu serta anak sekolah itu, lantas segera membubarkan diri.
Sementara itu, guna menyikapi sikap masyarakat dari 9 desa itu, pihak Pemkab Sergai lewat Kabag Humas Drs Rahmad Karo-Karo saat di hubungi POSMETRO MEDAN hanya menyatakan, saat itu dirinya tengah melakukan rapat dengan Bupati serta unsur Muspida Sergai guna membahas masalah itu. (posmetro-medan.com)
Warga dari 9 Desa tersebut tetap ingin sebagai warga Deliserdang. Pada pemilu tahun ini, warga disana juga meminta kepada Pemerintah Deliserdang khususnya KPUD Deliserdang agar mendaftarkan mereka dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) wilayah Kabupaten Deliserdang. Permintaan itu disampaikan oleh ratusan warga asal 9 desa itu dalam aksi damai yang digelar mereka di seputaran Pajak Tradisional Desa Sei Buaya dan lantas bergerak menuju jembatan Sei Buaya, Kecamatan Bangun Purba.
“Kami ingin tetap menjadi warga Deliserdang, dan terdaftar sebagai pemilih tetap Kabupaten Deliserdang, Caleg yang kami pilih juga Caleg dari Kabupaten Deliserdang bukan Caleg dari Serdang Bedagai, jika ini tak ditanggapi, maka kami sekira 8000 warga dari 9 desa akan Golput dalam pemilu nanti”, ujar warga tersebut.
Aksi unjuk rasa damai yang digelar ratusan warga dari 9 desa itu sendiri, tidak di hadiri oleh seorang pun aparat pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai juga aparat Pemerintah dari Kabupaten Deliserdang. Makanya, warga hanya berteriak-teriak sembari berjalan menuju lapangan bola kaki dan diantaranya mereka pun ada pula yang membawa poster yang bertuliskan diantaranya, “Pak Gubernur sudah 5 tahun kami menderita, jadi tolong kembalikan kami ke Deliserdang”. Setelah melakukan orasi sekira beberapa jam, ratusan warga yang umumnya kaum ibu serta anak sekolah itu, lantas segera membubarkan diri.
Sementara itu, guna menyikapi sikap masyarakat dari 9 desa itu, pihak Pemkab Sergai lewat Kabag Humas Drs Rahmad Karo-Karo saat di hubungi POSMETRO MEDAN hanya menyatakan, saat itu dirinya tengah melakukan rapat dengan Bupati serta unsur Muspida Sergai guna membahas masalah itu. (posmetro-medan.com)