Militer AS sedang menginvestigasi kebocoran data teknis dari sebuah helikopter yang digunakan dalam armada angkut udara Barack Obama hingga ke sebuah komputer Iran. Beberapa laporan menyebutkan data yang digunakan oleh sebuah komputer milik seorang eksekutif kontraktor pertahanan itu juga digunakan untuk berbagi data di internet.
Beberapa analis berpendapat hacker telah meningkatkan penggunaan jaringan pembagian dokumen musik dan video untuk mengakses data sensitif. Hal itu diungkapkan oleh firma pemantauan data Tiversa yang mengamati jaringan pembagian dokumen badan pemerintahan dan perusahaan terkemuka.
Keith Tagliaferri, direktur operasi Tiversa menjelaskan karyawan yang secara tak sengaja membocorkan informasi itu adalah eksekutif kelas atas dan kebocoran itu berlangsung di luar perusahaannya. Tiversa tidak menyebutkan kontraktor atau memberikan informasi apapun mengenai komputer Iran yang dimaksud.
Data tersebut ditemukan di sebuah komputer Iran pada 25 Februari. Tiversa telah menyampaikan ke pejabat federal dan sebuah kontraktor pertahanan AS mengenai kebocoran informasi ini Oktober tahun lalu.
Juru bicara Pentagon Geoff Morrell menerangkan informasi yang diakses mengenai helikopter Sikorsky VH-60 bukan merupakan data rahasia. Geoff Morrell menjelaskan VH-60 digunakan untuk mengangkut tamu serta staf Gedung Putih. Helikopter Sikorsky yang lebih besar, V3, digunakan untuk mengangkut presiden AS.
Juru bicara Angkatan Laut AS, Letnan Clayton Doss menjelaskan pihaknya sedang menginvestigasi kasus ini. Doss menerangkan meskipun data tersebut relatif bukan data terbaru namun informasi itu tidak seharusnya beredar di internet atau ditempatkan di domain publik.
Armada helikopter yang diproduksi Sikorsky Aircraft lebih dari 30 tahun lalu untuk Gedung Putih terdiri dari 19 unit. Lockheed Martin belakangan telah mendapatkan sebuah kontrak multimiliar dollar untuk menggantikan armada tersebut. lihat sumbernya...