Ketika Hati berdiri di persimpangan hanyalah ungkapan ku untuk menggambarkan keadaanku saat ini, yaa kini aku merasa di persimpangan dan aku tak tau arah mana yang sebenarnya harus aku tuju. inilah kisahku,. Ketika Hati berdiri di persimpangan
hatiku terjebak cinta pada seorang perempuan, cantik, mungil, dan ceria. ya dialah Zahra meilisa yang di panggil ICA. aku mengenalnya ketika aku menjadi asisten instruktur pada lab komputer sebuah kampus yang tak begitu terkenal. ada yang berbeda setiap kali aku melihat wajahnya yang selalu ceria, tengil, dan pecicilan itu, dan aku lebih suka menyebutnya wajah OON.
ternyata dari dari rasa itu aku sadar aku menyukainya, hari-hariku kembali berwarna, laksana tanaman layu terguyur hujan aku pun jatuh cinta kepadanya. aku biarkan hatiku terus menyimpanya hingga satu ketika ada saat aku bersamanya.
semakin hari semakin sayang sama dia, akan tetapi hubunganku denganya bukan tanpa masalah. dia telah memiliki pasangan begitu juga dengan aku, sama-sama memilki pasangan yang cinta mati
meski dengan penuh masalah hubunganku denganya tetap berlanjut, karna aku tau dia juga sayang padaku, begitu pula aku yang sayang banget denganya. aku semakin yakin menjalani hubunganku denganya, karna dia mengatakan apaun yang terjadi "bodo amat, aku sayang sama kamu, gak peduli apa yang dengan kejelekanmu".
hingga suatu ketika ia ketahuan pacarnya bahwa bahwa dia memiliki hubungan denganku, tak terima dengan hal ini pacarnya pun membuka semua dengan pacarku, dan terjadilah konflik yang lumayan membuatku pusing. dan saat itu pula aku putus dengan pasanganku yang sebenernya.
selang beberapa hari rasanya bagai "melihat orang tersambar petir (seperti tak percaya)"... zahra meilisa yang mengaku sayang dan bodo amat denga apa yang akan terjadi aku mau sama kamu itu pun membuat sebuah keputusan yang menyakitkan, dia menyudahi hubunganku denganya. dia bilang "kasian sama pacar kita"
dengan rasa yang sangat sakit aku terima keputusanya, dan aku pun menjauh darinya. aku hentikan semua aktifikas yang menyakutnya, termasuk sms, nelp bahkan aku tak lagi mau melihat wajahnya. bukan karna aku membeninya, tapi aku tak sanggup menahan sakit karna aku masih terlalu sayang sama dia, karna pada saat aku melihat wajahnya saat itulah aku teringat dengan kenangan saat bersamanya.
namun hanya berselah hampir 2 minggu, ternyata ia kembali menghubungiku. ia mengatakan tak sanggup menahan rasa rindunya itu. tapi aku pun tak tau harus berbuat apa. aku masih sayang sama dia tapi aku juga masih sakit akibat keputusanya waktu itu. aku pun menoba kembali memberanikan diri membiarkan hatiku bersamanya lagi, tapi kali ini aku tak mau gegabah. aku mau kembali bersamanya dengan catatan "putuska dulu pacarmu". oke..! jawab dia dengan yakin.
tapi sampai hari ini aku belum juga mendapatkan kepastian apakan dia bisa putus denga pacarnya atau tidak, sementara aku terus menunggu tanpa pasti. dan kini pacarku yang telah aku putuska kembali merapat dan membuat gelisah.
" ica.. aku menunggu keputusanmu, karna aku tak mau berlama-lama dipersimpangan terus, tak tau harus kemana, sementara tawaran-tawaran untuk mengantarku ketujuan selalu aku lewatkan".
ambilah keputusan yang baik sayang, jangan sampai ada penyesalan. iloveu