Medan - Sumatera Utara (Sumut) memiliki potensi sangat besar untuk budidaya perikanan. Bahkan di seluruh kabupaten/kota bisa dijadikan lahan budidaya perikanan. Namun, mahalnya pakan ikan yang memakan 60% dari biaya keseluruhan produksi menjadi kendala dalam pengembangan budidaya ikan tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut, Robert Napitupulu kepada MedanBisnis, Selasa (27/3) mengatakan, inovasi pakan ikan akan sangat membantu petambak sehingga terbebani biaya produksi yang tinggi. "Pakan ikan menjadi persoalan yang masih kita upayakan jalan keluarnya sekarang ini," katanya.
Ia menjelaskan, yang menjadi lokasi untuk perikanan budidaya terdapat di seluruh kabupaten/kota di Sumut. Produksi perikanan Sumut utamanya berada di Asahan, Binjai, Serdang Bedagai, Deliserdang. Namun, yang menjadi masalah bagi nelayan dan belum ditemukan jalan keluarnya adalah besarnya biaya untuk pembelian pakan.
Hal ini, menurutnya dapat memengaruhi harga jual ikan di tingkat petambak. "Kalau saja pakan ikan mahal, mereka tidak mungkin menetapkan harga yang miring pada ikannya," katanya.
Jika dikalkulasikan, tak kurang dari 60% biaya produksi yang mesti dikeluarkan hanya untuk pakan ikan. Kebutuhan yang besar pada pakan ikan tersebut untuk memompa pertumbuhan ikan agar lebih cepat besar. Dikatakan Robert, jika tidak didukung dengan pakan yang cukup, pertumbuhan ikan akan terhambat dan petambak akan merugi karena harganya rendah.[medanbisnis]