Panen Durian / Belah Durian |
8.1. Ciri dan Umur Panen
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga
jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-
Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum
musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah.
Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya.
Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat.
Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar
dentang udara antara isi dan kulitnya.
8.2. Cara Panen
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak
langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali
plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau
ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat
diambil dalam keadaan utuh.
Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam.
Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, } 1,5 cm dari dahan.
Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat
bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya.
Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke
tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi
pembentukan alkohol dan asam.
8.3. Prakiraan Produksi
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon
pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih
banyak lagi maka bobot buah akan turun.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan
warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik
dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi
perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah ini
akan dijual atau diekspor.
9.3. Penyimpanan
Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang
menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air
yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris
(Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari
serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama
pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya
dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah
dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung plastik berisi
satu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi
dengan kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton
setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton
berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yang
tidak mudah robek jika terkena gesekan.
Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi
udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga
tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka
jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium menyengat sampai
keluar.
9.5. Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat yang jauh, maka
dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini banyak dipakai oleh petani
Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara
selama 35-40 menit dengan suhu 40oC di bawah nol. Setelah itu, buah durian
dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar