Kesalahan # 1: Menyamakan branding dengan komunikasi. Memang branding termasuk dalam komunikasi. Tapi jika strategi branding Anda adalah memberikan pesan dan beriklan, dan tidak ada strategi bisnis, maka Anda tidak bisa menyampaikan apa yang ingin Anda komunikasikan. Jika Anda memiliki layanan kustomer yang buruk, tapi mengatakan pada kustomer bahwa layanan Anda baik, maka akan membuat pelanggan meninggalkan Anda lebih cepat. Namun berinvestasi dalam bentuk training dan infrastruktur untuk meningkatkan servis memungkinkan Anda untuk memasarkan jasa Anda dan masih berkesempatan mencari lebih banyak informasi tentang perusahaan dan produk yang tersedia online, perusahaan dan produk yang besar adalah brand yang harus Anda pertahankan.
Kesalahan #2: Branding berdasarkan harga. Jangan melakukan hal tersebut. Menempatkan brand Anda pada harga yang rendah adalah perlombaan menuju kehancuran – dan seseorang akan mengalahkan Anda. Meskipun harga Anda sama dengan pesaing, Anda harus memberikan alasan yang bagus kepada klien nilai lebih yang mereka akan dapatkan dari Anda. Perbedaan produk yang ditawarkan Morton Salt dan brand yang dibuat supermarket sendiri? Tidak banyak. Selisih harga? Empat belas persen .Margin tersebut dikarenakan seberapa baik Morton membangun bagian intagible untuk brandnya. Bangun kepercayaan dengan pelanggan, dan Anda akan bernafase lega saat kompetitor baru memangkas harganya dibawah Anda.
Kesalahan # 3: Mengganti apa yang Anda janjikan. Setiap kali vice presiden marketing baru masuk dalam perusahaan, selalu ada resiko dia akan mencoba mengganti brand. Janji brand Anda harus relevan dan up-to-date, membuat pergantian besar, misalkan berubah dari educational leader menjadi innovation leader hanya akan membingungkan pasar Anda.
Siapkah Anda mengganti tagline atau logo? Perusahaan sudah jenuh dengan cara pemasarannya sebelum pasar melakukannya. (Anda hidup dengannya setiap hari. Dan mereka hanya melihatnya sesekali). Apapun yang Anda lakukan, jangan biarkan identitas brand visual dan kekuatan pesan merubah janji brand (lihat kesalahan # 1)
Kesalahan # 4: Mengada-ada. Cara termurah untuk membuat brand diri Anda adalah meminta pelanggan melakukannya untuk Anda. Bagaimana melakukannya? Dengan tidak mengada-ada dan memberikan layanan yang terbaik. Berusaha nampak lebih baik baik daripada diri Anda: Menjanjikan apa yang bisa Anda berikan, kemudian lakukan yang terbaik. Apakah Anda yang tercepat? Maka jangan memberikan pesan suara yang panjang sebelum pelanggan bisa bertindak. Apakah Anda yang paling ramah? Jangan biarkan karyawan membicarakan hal buruk dibelakang klien. Apakah Anda yang paling keren? Maka pastikan lobi Anda tampak hebat dan memiliki ‘wow power’.
Bersamaan dengan nasehat ini, saya merekomendasikan bahwa Anda fokus pada pesan brand – jangan mencoba menjadi segala sesuatunya bagi semua orang. Pahami bagian terpenting yang Anda janjikan dan mulai membangunnya, alih-alih mencoba untuk mengkomunikasikan 10 elemen yang berbeda dari janji brand Anda.
Kesalahan # 5: "Me-too" branding. Sudah banyak pengusaha yang mengatakan, "Jika saya mendapatkan x persen pasar, saya akan kaya". Anda harus memberikan alasan yang menarik bagi pelanggan agar memberikan prosentase bisnis pada Anda. Anda tidak bisa mengharapkan menyedot usaha dari market leader tanpa alasan yang substantif. Jangan seperti perusahaan lainnya: Jadilah diri sendiri. Akan ada subsegmen pasar yang akan menyukai Anda dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh market leader, dan inilah prosentase yang akan Anda dapatkan. Alih-alih meniru kompetitor, jadilah berbeda. Jika Anda bersaing dengan Starbucks, buatlah tatanan yang unik, buatlah pelanggan bermain lempar panah atau mengadakan pesta merasakan kopi.
Hilangkan kesalahan-kesalahan tersebut, dan Anda akan dikenal karena memiliki nilai yang menarik dan berbeda.
***
Oleh Lynn Parker
Sumber: www.entrepeneur.com