selain warga negara ini yang bodoh dan haus akan materi yang tak seberapa, para negara lain pun memanfaatkan kebodohan mereka dengan "membajaknya untuk menajadi sporter negara lain diantaranya malingsia, tailand dll..
PALEMBANG, KOMPAS.com — Ratusan siswa SMP dan SMA di Kota Palembang secara bergantian menggunakan kostum sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam, untuk mendukung tim lawan menjadi pemenang. Reni, salah seorang siswa sekolah menengah di Palembang, mengatakan, untuk menjadi pendukung tim negara lain, mereka disediakan baju dan atribut sesuai negara yang didukung. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan uang saku. Siapa yang mengoordinasinya?
"Kami dikoordinir guru untuk menjadi pendukung tim sesuai dengan negara yang meminta," kata dia.
Reni mengatakan, meskipun mendukung tim negara lain, tetapi di dalam hatinya tetap Indonesia yang didukung. Dukungan terhadap Indonesia pun mereka lakukan saat tim yang memesan mereka tidak bermain.
Serasa bermain di negeri orang
Serasa bermain di negeri orang
Kapten tim nasional putri sepak takraw Indonesia, Mega Citra, mengatakan, solidnya pendukung tim lawan membuatnya merasa bermain di negeri orang. Dukungan suporter berwarga negara Indonesia justru diberikan untuk tim negara lain.
"Kami sangat menyayangkan kenapa orang Indonesia rela menggadaikan harga diri bangsa hanya karena diberi baju dan atribut negara lain," kata dia, di Palembang, Minggu (13/11/2011).
Menurut dia, dukungan penuh dari masyarakat Indonesia sangat diharapkan agar para atlet bisa bermain dan memenangkan setiap pertandingan. Akibat suporter lawan lebih heboh dan solid, mereka merasa cukup terganggu karena saat berhasil mendapatkan poin, justru tidak ada teriakan dukungan seperti yang dilakukan kepada tim lawan.
Mega mengatakan, meskipun tidak mendapatkan dukungan penuh dari suporter, mereka tetap akan bekerja keras bermain memperjuangkan emas demi bangsa tercinta.