Kendaraan robotik Curiosity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan gambar berwarna dengan resolusi tinggi pertama dari Mars yang menggambarkan gundukan berlapis batu yang menjadi target riset untuk mencari bahan kimia sumber kehidupan di Planet Merah.
Lapisan pemukaan di dasar Mount Sharp di Planet Mars. |
Gambar menakjubkan itu mengungkap tingkatan yang berbeda pada ketinggian gunung lima kilometer yang menanjak dari lantai cakungan besar yang dikenal sebagai Kawah Gale atau Gale Crater, tempat Curiosity mendarat untuk mengawali misi selama dua tahun pada 6 Agustus lalu.
Para ilmuwan memperkirakan setidaknya akan perlu waktu selama satu tahun sebelum kendaraan bertenaga nuklir seukuran mobil kecil yang beroda enam itu secara fisik menyentuh lapisan di kaki gunung yang jaraknya sekitar 6,2 mil atau sekitar 9,6 kilometer dari lokasi pendaratan.
Dari gambar-gambar orbital awal, lapisan-lapisan di kaki gunung itu tampak seperti tanah liat dan mineral terhidrasi lain yang terbentuk saat ada air.
Sementara misi awal ke Mars telah mengungkap bukti kuat dari keberadaan sejumlah besar air yang mengaliri permukaan planet itu pada masa lampau, Curiosity selanjutnya akan menjalankan tugas untuk memburu materi organik dan bahan kimia yang dianggap penting untuk perkembangan kehidupan mikrobia.
Proyek Curiosity yang berbiaya 2,5 miliar dolar AS, misi astrobiologi NASA pertama sejak tahun 1970-an saat Viking melakukan misi ke Mars, adalah misi pertama yang membawa peralatan laboratorium geokimia lengkap ke permukaan planet yang jauh, demikian menurut laporan Reuters.
Gambar-gambar terkini dari Curiosity, yang diambil agak jauh dari target utama eksplorasi, telah memberi para ilmuwan pandangan baru tentang formasi struktur permukaan planet itu.
Lapisan-lapisan pada bagian atas permukaan yang diharapkan para ilmuwan menjadi tempat penemuan mineral terhidrasi menunjukkan kemiringan tajam, memberi petunjuk tentang perubahan dramatis di Gale Crater yang ada di belahan bagian selatan dekat ekuator planet tersebut.
Gambar-gambar telefoto yang dikirim kembali ke Bumi juga menunjukkan tonjolan dan ngarai sempit di sisi gunung, dengan lapisan geologi tampak jelas.
Penampakan baru itu diambil dengan lensa telefoto 100-millimeter dan 34-milllimeter pada instrumen Mast Camera (Mastcam), yang telah memotret lereng lebih rendah dekat gunung yang disebut Mount Sharp.
"Ini adalah area di Mount Sharp yang menjadi tujuan Curiosity," kata peneliti utama Mastcam, Michael Malin dari Malin Space Science Systems di San Diego.
"Bukit pasir gelap ada diantara kami dan lapisan-lapisan itu. Di depan pasir hitam terlihat pasir yang lebih merah, dengan komposisi berbeda. Batu-batu pada bagian depan menunjukkan keragaman--beberapa bulat, beberapa angular-- dengan sejarah berbeda. Ini situs geologi yang sangat kaya," jelasnya.
Kirim suara
Selain merekam gambar, Curiosity juga merekam dan mengirimkan suara manusia dari Bumi ke planet lain dan sebaliknya.
Dalam pernyataan yang disiarkan dari Mars dan Deep Space Network (DSN) NASA di Bumi dan sebaliknya, Administrator NASA Charles Bolden mengatakan tentang kesulitan pendaratan ke Mars dan ucapan selamat pada semua staf yang mendukung keberhasilan pendaratan di Mars awal bulan ini.
"Pengetahuan yang kita harapkan dari observasi dan analisis dari Gale Crater akan memberitahu kita banyak tentang kemungkinan kehidupan di Mars pada masa lalu dan masa depan untuk planet kita," kata Bolden dalam rekaman pesannya.
Pemutaran kiriman suara itu dirilis bersama dengan foto-foto baru dari aneka lansekap Mars di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Pasadena, California.
"Dengan suara ini, langkah kecil lain untuk memperpanjang keberadaan manusia selain di Bumi dan pengalaman menjelajahi dunia yang jauh jadi lebih dekat," kata Dave Lavery, NASA Curiosity program executive.
"Selama Curiosity melanjutkan misi ini, kami berharap kata-kata ini menjadi inspirasi bagi orang yang hidup hari ini yang ingin menjadi orang pertama yang berdiri di permukaan Mars. Dan seperti Neil Armstrong, mereka akan meneriakkan langkah raksasa eksplorasi manusia," kata dia.
Sumber : Antara