Binatang Undur Undur dan Kegunaannya
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".
LESTARIKAN binatang undur-undur karena dipercaya sebagai obat diabetes, namun undur-undur kini sulit didapat karena habitatnya lenyap oleh bangunan-bangunan modern. Oleh karena itu, kini saatnya untuk kembali pada alam dengan melestarikan binatang undur-undur.
Undur-undur berkhasiat mengobati penyakit diabetes, terbukti secara medis, bahkan para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan binatang undur-undur yang masih hidup tanpa harus dibersihkan air terlebih dahulu. Kalau terkena air khasiatnya akan hilang. Yang dapat dipercaya menyembuhkan diabetes dari binatang undur-undur ini salah satunya adalah bulunya.
Undur-undur juga tidak boleh dimakan dalam keadaan mati. Jika merasa jijik, pasien bisa memasukkan ke kapsul kosong lalu dimakan dengan dorongan air.
Kekuatan hidup undur-undur jika di tempat terbuka (bukan di tanah gembur) bisa bertahan selama dua hari, jika disediakan tanah gembur, akan bertahan hidup cukup lama. Dan tak lupa diberi bubuk roti sebagai makanannya.
Undur-undur hidup di dalam tanah kering gembur, tidak berlembap, dan biasanya berada di daerah perkampungan karena kalau di kota sekarang ini tanahnya sudah terkontaminasi dengan berdirinya gedung-gedung bertingkat dan tanah berubah menjadi aspal dan tembok. Sedangkan habitat undur-undur adalah tanah gembur yang tidak berlembap. Undur-undur yang berkualitas biasanya terdapat di daerah pegunungan.
Dengan kembalinya pada alam, undur-undur adalah salah satu penawar untuk penyakit diabetes, semoga saja alam bisa menjawab keluhan penderita diabetes dan masyarakat ataupun pemerintah mampu menjaga kelestarian undur-undur. Kalau bukan kita, siapa lagi?