Ingin tahu caranya memperoleh promosi di tempat Anda berkarier? Salah satu kunciya adalah menunjukkan kepada atasan siapa diri Anda yang sebenarnya. Dan ternyata, yang membuat atasan terkesan bukan karena Anda loyal dan menjadi “Yes Man ” atau “Yes Woman ,” atau menjadi “teman curhat Bos.” Ada hal-hal lain yang akan membuat atasan terkesan. Berikut 9 hal yang bisa membuat Anda diperhitungkan atasan:
1. Jangan asal nanya
“Setiap hari, ada ratusan pertanyaan. Kebanyakan bisa dijawab sendiri oleh karyawan bersangkutan. Biasanya, mereka hanya malas atau cari perhatian,” begitu keluh Si Manajer.
Ya, kalau Anda sudah tahu jawabannya, kenapa harus tanya? Kebanyakan karyawan lebih suka bertanya ke atasan ketika kurang yakin akan apa yang mereka lakukan. Tapi ternyata, cara ini justru tidak selalu berkenan buat atasan.
Akan lebih baik bila lain kali Anda bertanya lebih dulu pada diri Anda sendiri. “Kira-kira kalau saya tanya bos, jawabannya akan sama atau tidak, ya?” Pada banyak kasus, jawabannya ternyata sama atau jawaban Anda justru lebih baik. Tidak semua atasan mau “mengurusi” semua tugas karyawan. Anda sendirilah yang tahu persis apa tugas Anda.
2. Cari solusi, bukan cari masalah
“Yang paling mengganggu adalah ketika karyawan datang dengan membawa masalah dan meminta saya menyelesaikannya,” kata Si Manajer.
Kuncinya, jangan datangi atasan dan menyodorkan masalah sebelum Anda mencoba mencari solusinya. Jauh lebih bagus jika datang ke atasan dengan membawa isu-isu baru beserta solusi yang mungkin bisa dilakukan. Dijamin, atasan akan tertarik dan terkesan.
3. Minta maaf tak selalu bagus
“Saya lebih suka karyawan yang bertanggung jawab terhadap apa yang sudah mereka kerjakan,” kata Si Manajer.
Jadi, jangan buru-buru meminta maaf. Meminta maaf seringkali justru membuat karyawan terlihat lemah di mata atasan. Ada banyak cara, kok, untuk menyampaikan “kesalahan” Anda kepada atasan.
Lain kali, jika Anda berbuat salah, katakan, “Lain kali saya akan melakukannya lebih baik,” atau “Saya rasa saya harus mencoba cara lain supaya proyek ini lancar,” dan sebagainya. Ini akan membuat atasan terkesan dan fokus pada apa yang telah Anda pelajari ketimbang melihat kesalahan Anda.
4. Jangan emosional
“E-mail karyawan itu payah dan membuat saya kesal,” kata Si Manajer.
Ingat, jangan pernah membalas surat elektronik pada saat marah. Bisa-bisa balasan yang disampaikan kepada klien pun bernada amarah. Dan, ini bisa memancing amarah atasan.
Memang, seringkali emosi kita langsung terpancing begitu menerima e-mail dari klien yang memojokkan. Tapi, akan lebih baik segera menulis balasan dan menyimpannya di draft . Tunggu satu-dua jam sampi emosi mereda. Setelah itu, buka dan baca lagi draft e-mail balasan Anda.
Biasanya, Anda akan merasa draft e-mail terlalu emosional, dan kemudian mengeditnya lagi. Tak ada masalah melakukan editing ini 3-4 kali sampai emosi benar-benar bagus, sehingga e-mail balasan pun lebih konstruktif dan obyektif. Ujung-ujungnya, atasan akan menghargai “diplomasi” Anda yang tidak emosional.
5. Lakukan lebih dari yang ditugaskan
“Saya paling risih mendengar karyawan bilang, “Ah, itu kan bukan tugasku!“kata Si Manajer.
Intinya adalah mencoba mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui kemampuan adalah mencoba cara baru. Atasan pun akan terkesan. Jadi, alih-alih menolak mengerjakan tugas baru, lakukan dengan semangat Anda akan memperoleh pengetahuan baru.
6. Jangan berbohong
“Pada saat karyawan bilang ia minta izin enggak masuk karena sakit, saya tahu persis bahwa ia tengah berbohong,” kata Si Manajer.
Seorang manajer yang baik pasti akan tahu persis seperti apa karyawannya. Jadi, jangan pernah mencoba berbohong. Menyampaikan secara jujur akan lebih baik dan justru membuat atasan terkesan.
7. Minta dan beri feedback
“Saya suka ketika ada karyawan saya yang memberi feedback ,” kata Si Manajer.
Komunikasi yang baik seharusnya bersifat dua arah dimana kedua pihak bisa menerima masukan atau feedback yang membangun. Jika Anda menyukai cara atasan menangani sebuah masalah, katakan saja langsung.
Kalimat-kalimat sederhana seperti, “Saya menghargai saran Anda kemarin,” akan membuat atasan sadar betapa tindakannya begitu berpengaruh terhadap anak buahnya. Ini juga akan membuat ia menghargai Anda karena sudah memberikan feedback positif. Feedback positif akan memperkuat hubungan Anda dan atasan.
8. Berhenti Menjadi Si Cengeng
“Si Fulan itu hobinya mengeluh. Rasanya kok tidak ada hari tanpa keluhan,” kata si Manajer.
Kita mungkin merasa tak bersalah ketika mengeluh tentang berbagai hal di kantor, mulai sistem kerja sampai sifat rekan kerja. Tapi, atasan dan rekan kerja bisa-bisa akan menganggap Anda hanya bisa mengeluh, tanpa tindakan apa-apa. Lama-lama mereka pun tidak tahu lagi, mana masalah Anda yang sebenarnya karena semua hal Anda keluhkan. Atasan akan lebih menghargai karyawan yang tegar dan mau menghadapi risiko dan keadaan apapun tanpa mengeluh.
9. Proaktif
“Saya suka karyawan yang aktif memberikan ide sekaligus menjalankannya,” ujar Si Manajer.
Seringkali kita dapati karyawan yang hobi memberikan ide, tertulis maupun lisan, kepada atasan. Namun, ide-ide tersebut tak ada gunanya kecuali ia sendiri ikut telibat dan bertanggung jawab terhadapnya. Jadi, daripada menyusun puluhan ide, lebih baik pilih satu atau dua ide dan aplikasikan.
Minimal Anda ikut terlibat di dalamnya. Ini akan membuat atasan tak hanya kagum pada inisatif dan ide Anda, tapi juga kagum pada apa yang Anda lakukan agar ide tersebut menjadi kenyataan.
Hasto Prianggoro