Minggu, 25 Maret 2012

Tips perawatan burung bakalan

Membeli burung di Pasar burung memang sangat banyak pilihan mulai burung ciblek hingga burung muray batu semua tergantung dengan rapinya di setiap kios-kios burung yang kita datangi. Jenis burung yang bervariasi mulai dari burung bakalan hingga burung jadi semua ditawarkan dengan harga yang juga bervariasi. Kadang begitu inginnya kita memelihara burung bagus yang sudah rajin berkicau tapi apa daya isi dompet di kantong kita tak juga turut berkicau yang rajin berkicau malah bini kita begitu tahu kita mencoba menawar burung-burung jadi tersebut, hehehe 
alternatifnya beli burung bakalan .. entah itu burung kacer, pentet, ciblek ataupun burung apa saja asal sesuai dengan selera dan tentu saja penawaran terendah dari kita. lalu bagaimana perawatan burung bakalan agar bisa hidup lebih lama di tempat kita atau lebih bagus lagi jika burung bakalan tersebut mau jinak dan berbunyi dengan rajin ditempat kita,, hal itu tentulah membawa kebanggaan tersendiri bagi kita yang merawat burung tersebut.  maka itu disini kita akan membahas semua hal yang berkaitan dengan burung bakalan tersebut. 


sumber gambar : www.opentravelinfo.com
Katakanlah kita sudah memilih seekor burung bakalan dan kita sudah mengetahui kriteria burung bakalan yang bagus itu seperti apa, dan yang penting burung bakalan yang kita beli itu 100% berjenis kelamin Jantan, tidak cacat, bulu yg bersih tidak kusam, dan terlihat lebih lincah dibanding yg lain.  sewaktu kita membeli burung tersebut oleh penjual burungnya kita tidak akan diberikan kandang untuk membawanya ( kecuali kita membelinya dengan kandang atau membeli kandang bekas) tetapi burung teresebut dimasukan kedalam kantong semen atau dibeberapa daerah dimasukan dalam besek. bayangkan betapa panasnya suhu dalam besek tersebut dari perjalanan pulang hingga sampai kerumah kita apalagi kalo kita masih sempet-sempetnya belanja kebutuhan yang lainnya dahulu. 
Hal pertama yang harus dilakukan begitu burung sampai rumah adalah : 
  • Sediakan sangkar yang bersih ( Kalau sangkar tersebut bekas burung yang sebelumnya mati sebaiknya sangkar disterilkan dahulu dengan cara membersihkan sangkar dengan sabun), 
  • Beri minuman dan juga makanan kesukaannya terlebih dahulu misalnya untuk burung pemakan buah-buahan maka masukan pisang untuk burung pemakan serangga masukan kroto dan jangkrik ke tempat makanannya sebaiknya hindari pemberian voer untuk burung yang pertama kali datang hingga burung benar-benar beradaptasi dengan lingkungan rumah.
  • Langsung masukan burung yang baru kita beli tersebut ke sangkar tersebut lalu full kerodong untuk sementara waktu dan disimpan di tempat yang sejuk dan tenang. 
  • Biarkan dahulu beberapa lama untuk memberi waktu kepada burung beradaptasi dan terbiasa dengan rumah barunya. 
Penting : Jangan pernah memandikan burung bakalan sebelum burung benar-benar beradaptasi dengan sangkar atau lingkungan sekitarnya.

Proses pemberian voer kepada burung bakalan. 
Setelah burung telah benar-benar beradaptasi dengan lingkungan dan sangkar, biasanya ditandai dengan burung yang lebih tenang di tangkringannya sambil terlihat beberapa kali makan dan minum di cepuk barulah berikan voer jika burung sudah makan voer dan jika belum makan voer maka tahapan selanjutnya adalah pelatihan bagi burung agar mau makan voer.
 Untuk burung pemakan buah-buahan proses pelatihannya bisa dimulai dengan buah pisang yang diaduk dengan voer kasar/ voer ayam. agar pada saat burung makan pisang tersebut maka voer kasar yg menempel pada pisang akan ikut juga termakan, lanjutkan terus tiap hari dengan porsi yang berubah-rubah : jumlah pisang lebih sedikit dari jumlah voernya hingga pengetesan yaitu memberi makan dengan voer tanpa dicampur dengan buah-buahan. kalau burung mau memakannya dan kotorannya terlihat bergumpal dan berwarna hijau berarti burung sudah mencerna voer dan menganggap voer sebagai makanannya, tapi jika kotorannya masih berbentuk cairan dan bercampur dengan warna putih maka tahapan ini bisa dilanjutkan terus hingga burung benar-benar sempurna makan voer. dan jika burung sudah mau makan voer maka voer nya bisa diganti dengan merek yang biasa anda gunakan untuk burung kicauan lainnya. 
Untuk burung pemakan serangga, prosesnya tidak jauh berbeda dengan burung pemakan buah-buahan, hanya disini kita menggunakan kroto (telur semut rangrang), sebaiknya gunakan kroto basah yang masih segar( tidak bau) dan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran ataupun semut dewasa yg sudah mati/masih hidup. 
Hari pertama kroto dimasukan dengan porsi lebih banyak dari jumlah voer. jangan dulu diaduk. dan hari berikutnya kroto dan voer diaduk dengan porsi kroto yang setiap harinya berubah yaitu lebih sedikit dibandingkan jumlah voer. hingga proses pengetesan yaitu burung diberi makanan berupa voer murni tanpa campuran dan dilihat apakah burung mau makan voer tersebut atau tidak lalu lihat kotoran burung apabila sudah berbentuk dan berwarna kehijauan berarti burung sudah makan voer jika masih terdapat cairan putih berarti burung belum sempurna mencerna voer dan bisa melanjutkan proses latihan ini hingga burung benar-benar sempurna mau makan voer. 


Proses penjinakan burung 
Setelah burung benar-benar sempurna makan voer, barulah kita ke tahap penjinakan. tahap ini hanyalah salah satu metode agar burung tidak ketakutan/gerabagan jika melihat kita ataupun orang-orang yang lalu lalang dihadapannya. Biasanya burung bakalan yang dilatih makan voer lebih cepat jinak atau sudah jinak meskipun masih jinak-jinak lalat. tapi ada baiknya juga melatih burung cepat jinak agar tidak menimbulkan kesulitan dikemudian hari.
Untuk menjinakan burung biasanya penggemar burung kicauan menggunakan metoda: 
Memandikan burung hingga basah kuyup.
Memandikan dengan cara dipegang oleh tangan lalu membasuhnya secara perlahan.
Menggantung sangkar di tempat yang ramai orang lewat, di ruangan keluarga, atau di tempat yang banyak aktifitas keluarga/orang-orang sekitar.
Memberi makan dengan tangan dengan cara menggunakan lidi yang ditusukan pada jangkrik lalu diberikan pada burung. dan setiap harinya lidi tersebut dipotong pendek sampai hari dimana ukurannya pas dengan jari kita yang memegang jangkrik lalu memberikannya pada burung. dengan demikian burung tidak akan takut lagi pada saat kita memberikan jangkrik dengan tangan kita.

setelah semua tahapan-tahapan tersebut kita jalani , dalam artian burung sudah jinak dan mau makan voer, tahapan selanjutnya adalah perawatan harian. 

Perawatan harian burung bakalan.
Biasakan mengeluarkan burung pada pagi-pagi hari sekali dengan tujuan pengembunan.
Berikan Ekstra Fooding berupa jangkrik 4 hingga 5 ekor pagi dan Sore hari.
Berikan Ulat Hongkong 1-2 Ekor pada Pagi dan Sore hari.
Berikan 1 ekor Ulat bumbung ( Ulat Bambu/Cangkilung) Jika cuaca terasa terik/panas menyengat.
Rutinkan Mandi dan Jemur selama 1-2 Jam, dan selama penjemuran sebaiknya burung jangan diganggu. 
Setelah lewat sore hari burung bisa diberikan kerodong untuk beristirahat hingga pagi berikutnya. 
Dengan perawatan yang rutin dan konsisten ,bukan tidak mungkin didapat hasil yang memuaskan dari burung bakalan anda, bayangkan betapa bangganya anda bisa membuktikan kepada diri anda atau rekan anda ( atau bini anda ^^) bahwa anda ternyata mampu mengurus burung kicauan dengan hasil yang memuaskan. dan tentunya rawatan anda tersebut akan sebanding dengan harga burung yang sekarang anda miliki /rawat dari bakalan jika burung tersebut dijual ( misalnya beli cuma 50rebu sudah jadi dijual 350rebu ). Semoga berhasil :)
Tips ini sudah terbukti pada burung sejenis Kacer, Pentet, Cucak ijo, Ciblek dan burung kecil lainnya. Khusus untuk bakalan burung muray batu silahkan klik disini.

◄ Newer Post Older Post ►