Rabu, 27 April 2011

Sukun Obat Sakit Gigi dan Diet

Sebagai negara tropis Indonesia kaya beraneka tumbuhan termasuk tanaman pangan. Salah satu tanaman pangan yang buahnya dapat dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat adalah buah sukun. Padahal di Kepulauan Nusantara sebelum masyarakat mengenal padi, buah sukun sudah dikonsumsi sebagai makanan pokok. Sayangnya sebagian besar masyarakat sekarang ini hanya mengenal olahan sukun seperti sukun goreng, sukun rebus dan keripik sukun.

Jika diolah lebih lanjut menjadi tepung, pemanfaatan buah sukun sebagai bahan makanan dapat lebih bervariatif. Sukun dalam bentuk segar maupun tepung mempunyai nilai gizi utama yang tidak kalah dengan bahan pangan lain. Selain itu, buah sukun juga kaya akan unsur-unsur mineral dan vitamin yang sangat tubuh, yaitu kalsium (Ca), Fosfor (P), Zat besi (Fe), vitamin B1, B2 dan vitamin C.

Buah sukun juga mengandung asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh manusia, seperti
histidine, isoleusin, lysine, methionin, triptophan, dan valin. Jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat lainnya, dalam beberapa hal, sukun memiliki keunggulan, yaitu: kandungan protein sukun segar lebih tinggi daripada ubi kayu, begitu pula kandungan karbohidratnya, lebih tinggi dari ubi jalar atau kentang, dan dalam bentuk tepung, nilai gizinya kurang lebih setara dengan beras.

Sukun dapat digunakan sebagai pilihan dalam diet rendah kalori, mengingat kandungan kalori buah sukun lebih rendah dibanding beras, namun memiliki vitamin dan mineral yang lebih lengkap. Selain itu kandungan seratnya yang cukup tinggi baik untuk sistem pencernaan.

Bagian-bagian lain dari tanaman sukun yang telah diketahui sangat bermanfaat bagi manusia adalah biji, bunga dan daunnya. Di Melanesia dan New Guinea bijinya dapat disangrai atau direbus seperti chestnut. Bunganya dapat diramu sebagai obat yakni untuk menyembuhkan sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang giginya sakit.

Daunnya selain untuk pakan ternak, juga dapat diramu menjadi obat. Di India bagian barat, ramuan
daunnya dipercaya dapat menurunkan tekanan darah dan meringankan asma. Daun yang dihancurkan
diletakkan di lidah untuk mengobati sariawan. Sari perasan daun bahkan digunakan untuk obat tetes telinga.

Selain itu abu daun dapat dimanfaatkan untuk mengobati infeksi kulit. Bubuk dari daun yang dipanggang digunakan untuk mengobati limpa yang membengkak. Getah tanaman digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Sedangkan getah yang ditambah air jika diminum dapat mengobati diare.
◄ Newer Post Older Post ►