Kabupaten Indramayu merupakan daerah kawasan pesisir yang berada di Pantura. Di daerah tersebut kondisi perikanannya sudah ‘over fishing’, maka diperlukan usaha yang diarahkan kepada peningkatan kemampuan sumber daya dalam mengelola sektor perikanan tangkap. Usaha itu diharap dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
Salah-satu usaha tersebut adalah alih pemanfaatan sumber daya hayati laut, dengan memberikan peluang kepada nelayan untuk beralih profesi usaha sebagai pembudidaya. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan pendapatan selain dari menangkap ikan. Produksi perikanan dan kelautan Indramayu tahun 2010 tercatat sebanyak 249 ribu ton atau naik 59,72 persen bila dibandingkan dengan produksi tahun 2009 yang mencapai 155 ribu ton.
Produksi perikanan dan kelautan tahun 2010 dihasilkan dari produksi perikanan tangkap di laut sebesar 108 ribu ton, produksi perikanan tangkap di perairan umum 5 ribu ton, produksi budidaya di tambak air payau 82 ribu ton, produksi ikan di kolam air tawar 51 ribu ton dan budidaya di laut sebesar 970 ton. Sedangkan produksi pengolahan hasil perikanan dan kelautan sebesar 15 ribu ton dan produksi garam rakyat sebesar 311 ribu ton. Kegiatan perikanan tangkap di Indramayu terdiri dari kegiatan penangkapan ikan di laut dan penangkapan ikan di perairan umum. Armada kapal/perahu penangkapan ikan di laut sebanyak 6.062 unit kapal ikan yang terdiri dari 5.420 unit perahu kecil, 430 perahu sedang dan 212 perahu besar.
Jumlah nelayan di Indramayu sebanyak 38.123 orang dengan perincian 25.221 nelayan perahu kecil, 8.753 nelayan perahu sedang dan 4.149 nelayan perahu besar. Kegiatan perikanan budidaya terdiri dari 18.343 orang pembudidaya ikan/udang di air payau, 8.574 orang pembudidaya ikan di kolam air tawar, dan 70 orang pembudidaya ikan di laut.
Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha pengolahan ikan sebanyak 5.344 orang. Jumlah tenaga kerja yang bergerak dalam bidang pemasaran ikan sebanyak 1.125 orang. Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam dunia usaha perikanan dan kelautan beserta kegiatan turunannya sebanyak 86 ribu orang.
Produksi perikanan tangkap Indramayu memberikan kontribusi terhadap produksi perikanan Jawa Barat sebesar 51,00 persen produksi perikanan tangkap di Jawa Barat. Sedangkan untuk sektor perikanan budidaya, saat ini budidaya rumput laut di tambak menjadi tumpuan baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir pantura.
Produksi budidaya rumput laut beberapa tahun terakhir di Indramayu mulai “menggeliat”, sampai saat ini yang sudah berhasil di panen mencapai 420 ton rumput laut basah dan 20 ton rumput laut kering. Adapun perkiraan jumlah rumput laut yang sudah ditanam di 5 kabupaten tersebut mencapai 1.280 ton. Sementara itu, Produksi budidaya tambak di Kabupaten Indramayu tersebar di sejumlah Kecamatan yakni Kecamatan Cantigi, Indramayu, Krangkeng, Juntinyuat, Karangampel, Balongan, Sindang, Kandanghaur, Pasekan, Lohbener, Arahan, Losarang, Sukra, dan Patrol.
Percobaan awal, budidaya rumput laut berhasil menambah penghasilan 241 petambak di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Indramayu. Sebelumnya, lahan pertambakan warga di area itu sempat menganggur karena udang windu hancur akibat serangan virus sejak 1993. Banyak terdapat Keunggulan mengenai budidaya rumput laut yakni, ‘teknik produksi relatif mudah dan murah, resiko gagal panen sangat rendah, produktivitas tinggi dan panen bisa dilakukan setiap 45 hari atau sekitar enam kali panen dalam setahun.
Selain itu, harga jual ‘Gracilaria sp’ cukup tinggi dan menguntungkan, sekitar Rp 4.000/kg berat kering di lokasi tambak (onfarm), kemudian pasar untuk ‘Gracilaria sp sangat besar dan terus meningkat, diharapkan dengan beralihnya nelayan ke usaha budidaya seperti rumput laut di tambak mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan ‘multiplier effects’ ekonomi yang besar dan luas.
Terkait dengan itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan sejumlah paket bantuan pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mendorong kemandirian dan peningkatan produktifitas. Adapun bantuan bernilai total Rp 7,3 miliar akan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo kepada Bupati Indramayu Anna Sophanah.
Bantuan yang akan diserahkan tersebut terdiri dari, bantuan penguatan armada perikanan, bantuan di sektor budidaya dan pengembangan sarana prasarana pendukung .Ketiga kelompok bantuan yang akan diberikan di Indramayu bertujuan untuk menggenjot produksi di sektor kelautan dan perikanan. Sharif berkomitmen untuk gerak cepat demi meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya rumput laut.
Lebih lanjut ia juga mengajak para pembudidaya rumput laut setempat, untuk berpikir industri dalam kegiatan usahanya agar produksi rumput laut yang dihasilkan dapat diolah sehingga memberikan nilai tambah yang pada akhirnya pendapatan pembudidaya dapat ditingkatkan.
Untuk bantuan penguatan armada perikanan, KKP akan menyerahkan bantuan modul rumah ikan dalam rangka pemulihan stok, tiga unit kapal Inka Mina, 2.637 unit kartu nelayan, 22 KUB PUMP serta Solar Packed Dealer Nelayan untuk Nelayan (SPDN), SPDN di alokasikan pada lokasi-lokasi program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) yang berbasis Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Sedangkan bantuan untuk sektor budidaya yaitu, penyerahan tujuh paket Iptekmas bagi masyarakat pembudidaya, nelayan, pengolah dan pedagang ikan serta para petambak garam.Selain itu, guna menjamin pemasaran hasil produksi pembudidaya rumput laut dengan tingkat harga yang menguntungkan, Kelompok Pembudidaya Rumput Laut bersama Koperasi Rumput Laut Indramayu akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Pada kesempatan itu juga akan dilakukan penandatangan Naskah Kesepakatan Bersama antara Balitbang KP bersama Pemkab Indramayu.
Penandatangan itu disaksikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo. Sedangkan untuk pengembangan sarana dan prasarana pendukung , hari ini juga akan diadakan peresmian Informasi Daerah Penangkapan Ikan (IDPI), Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) dan Klinik Iptek Mina Bisnis serta pengukuhan kelompok mitra Klinik Iptek Indramayu.
Pada tahun 2011 lalu, KKP telah menyalurkan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUMP Perikanan Budidaya kepada 2.070 kelompok yang telah menggapai di 33 provinsi di 300 kabupaten/kota. Sedangkan untuk tahun ini KKP menargetkan 3.600 kelompok akan menerima bantuan sosial langsung dengan alokasi yang telah disediakan sebesar Rp.783 miliar, di 16 kabupaten/kota lokasi Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT)[lensaindonesia]