God spot (Titik Tuhan) di dalam Al Quran
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal."(Al Anfaal: 2)
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat ayatnya) lagi berulang ulang, gemetarlah karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun."(Az Zumar:23)
Dilihat dari ayat itu ternyata yang namanya God spot itu tidak hanya dari otak saja tapi dari seluruh tubuh, otak itu hanya perangsang saja mulai dari otak menyebar ke seluruh tubuh sampai bergetar kulit kulit arinya. Hubungannya, setiap manusia mempunyai DNA yang dimana DNA manusia tersebut bergetar bergerak dan apabila kita dengarkan dengan alat yang sensitif sekali maka akan terdengar bunyi dan bunyinya itu seperti zikir, seperti apabila kita berdzikir suaranya akan cenderung monoton dan ternyata seluruh anggota tubuh kita itu berdzikir dan mereka itu betul-betul mengikuti perintah Allah, contoh yang sederhana adalah jantung, apakah kita itu dapat mengendalikan jantung mungkin dengan teknik tertentu bisa tapi kalau kata orang normal kalau dihentikan bisa mati karena tidak ada suplai oksigen ke otak. Kemudian pergerakan selnya itu bergerak seperti tali dan apabila kita dengarkan mereka itu berdzikir dengan cara mereka sendiri ada yang bilang seperti musik klasik ada yang bilang seperti rock.
Saya pernah punya pasien yang apabila tubuhnya capai akan berbunyi seperti musik klasik dan ternyata kulit tubuh akan merekam dan ternyata god spot itu tidak hanya satu titik di otak tubuh tapi di seluruh tubuh orang bilang god spot itu hanya di otak karena otak itu berfungsi hanya 2,5% jika yang aktif 100% maka orang itu tidak akan seperti sekarang.
Allah menciptakan manusia itu sempurna apabila sel otak manusia itu aktif bayangkan ketika Nabi Adam As diberi ilmu pengetahuan oleh Allah sehingga malaikat itu "minder" (Q.S. Al Baqarah 30-33) dan apabila kapasitas sel otak manusia aktif semua bukan mustahil, tidak ada rahasia alam yang rahasia lagi, semua bakal terkuak dan rahasia petunjuk Al Qur'an pun akan terkuak. Bagaimana caranya kita mengaktifkan sel otak itu dan mungkin kita bahas nanti alatnya, mengaktifkan sel otak manusia secara alami.
Kecenderungan sifat manusia adalah mencari kesenangan padahal manusia di ciptakan untuk ibadah (Q.S. Adz Dzariyat 56) dan kadang - kadang manusia lupa, sehingga cenderung berpendapat jika ibadah itu mesti senang padahal yang namanya kemajuan itu didapatkan dengan susah tidak pernah didapat dengan kesenangan, padahal namanya kemajuan harus melewati gemblengan, latihan sulit dan kesusahan. Manusia cenderung sering memanjakan tubuhnya sehingga membuat sel otak menjadi aktif semakin sulit. Ada dengan cara latihan ini dan itu tapi akhirnya mereka jenuh... dan tidak berkembang.
Wajilat kulubuhum yang artinya merinding, pada jaringan kulit pun ada yang merinding, disurat Az Zumar 23 yang dimaksud dengan kulit-kulit yang takut dengan Tuhannya, orang orang yang tidak takut dengan Tuhannya mungkin tidak peduli dibaca ayat Al Qur'an tidak peduli. Dan di setiap tubuh ada god spot, walaupun di orang atheis kecenderungan manusia untuk mencari yang lebih superior mencari pegangan mencari mahluk yang lebih kuat dari dirinya mencari kekuatan yang lebih dari dirinya mencari yang menciptakan dirinya dan hal ini yang menyebabkan adanya animisme dan dinamisme bahwa itu membuktikan mereka mencari Tuhan. Dan yang namanya mencari Allah itu itu sebetulnya setiap otak itu sudah memprogramkan, ada kerinduan kepada sang khalik dan pada dasarnya setiap menusia itu mencari perlindungan apapun itu yang melindungi dan membuat mereka selamat apapun agamanya.
Amun-Ra |
Fitrah manusia untuk mencari Tuhan tapi mereka tidak sadar karena kepentingan-kepentingan mereka sampai untuk Tuhanpun penilaian kita menjadi untung rugi. Tuhan menguntungkan tetapi ketika diberi cobaan, ah ternyata Tuhan itu merugikan. Setelah kita mengenal konsep Tuhan, jadi menganggap Tuhan itu sesuatu menguntungkan padahal Tuhan memberikan cobaan itu sebagai ujian tetapi kita tidak menganggap itu sebagai cobaan tetapi sebagai azab, nah inilah yang bahaya, setan masuk disini. Dan oleh sebab itu pada awal ayat diawali dengan "wahai orang orang yang beriman", awalnya harus didahului dengan iman dan iman pun bukan hanya percaya/yakin saja tetapi juga secara mendalam sampai dasar-dasarnya sampai seluruh tubuhpun mengakui keberadaan Tuhan.
Kembali lagi ke surat Az Zumar 23, kulit orang orang yang takut pada Tuhannya, kulit itu terdiri dari apa saja berarti kita harus memikirkan secara mendalam, kalau kita lihat kulit ari kita, kita akan tahu dalamnya bahwa kulit ari itu terdiri dari partikel-partikel yang saling bergerak yang bersujud Allah kalau kita bisa sampai saja teknologi kitapun bisa makin canggih. Proses penuaan terjadi karena ada kerusakan pada sel mitokondria, kalau sel mitokondria rusak dan adanya radikal bebas dan itu bisa dicegah dengan membuat antioksidan sehingga teknologi makin canggih dan umur manusia itu bisa panjang dan awet muda makanya, orang jaman dahulu umur panjang kulitnya awet muda karena proses mutasi pada sel kulit berjalan lambat karena didukung oleh atmosfer tetapi karena sekarang atmosfer semakin tipis sehingga mutasi semakin cepat. Dan kalau kulit orang sampai bergetar mendengar ayat-ayat Allah itu jelas bagi orang-orang yang beriman mendengarkan ayat-ayat Allah menggetarkan "Titik Tuhan" yang ada di otaknya karena titik otak itu bergetar karena ada kesatuan antara otak dan seluruh tubuh maka seluruh tubuh pun bergetar berarti dapat ditarik kesimpulan kalau seluruh tubuh itu god spot. God spot Allah itu ada di tubuh manusia ditiupkan ruh-Ku (QS Shad 72) berarti ruh itu unsur Allah.
*AnTV Mutiara Subuh, Pembicara : Dicky Zainal Arifin, Pembawa Acara : Nana Supriyatna.
God Spot (Titik Tuhan) menurut Ilmu Pengetahuan Modern
God spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama. (Berguru Kepada Allah, Abu Sangkan,2009)
Aktivitas Otak Sebelum & Sesudah Meditasi |
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.
Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bernama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya."Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi"
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metode dan paradigma guru dan pendidikan kearah pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. (Desastian)
*posting terkait mengenai God Spot (Titik Tuhan), Doa, dan Atheis: http://chillinaris.blogspot.com/2012/01/doa.html
.
.