Minggu, 26 September 2010

Mengingat Tuhan Menentramkan Hati

Apa yang akan Anda lakukan ketika melakukan sebuah kesalahan? Sebagian besar dari kita akan menjawab menyesal dan dalam hati berharap semoga Tuhan memaafkan. Tahukah Anda bahwa sebenarnya cara ini secara langsung berdampak pada perasaan hati yang menjadi lebih "adem"?

Hal tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti dari Kanada. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang mengingat Tuhan, rasa cemas mereka setelah berbuat kesalahan menjadi berkurang. Ketika otak mereka dipindai, terlihat adanya respon otak yang berbeda ketika mereka memikirkan tentang Tuhan.

"Memikirkan tentang hal yang religius akan membuat kita lebih tenang ketika kita dihadapkan dengan hal yang membuat stres seperti melakukan kesalahan"
"Memikirkan tentang hal yang religius akan membuat kita lebih tenang ketika kita dihadapkan dengan hal yang membuat stres seperti melakukan kesalahan"
Lewat dua eksperimen, para peneliti menemukan bahwa ketika seseorang memikirkan tentang agama dan Tuhan, otak mereka bereaksi secara berbeda dan hal ini menyebabkan seseorang yang tadinya dilanda kecemasan menjadi lebih tenang.

Ketika seseorang memikirkan tentang Tuhan dan agama, baik secara sadar atau tidak sadar, aktivitas otak di area anterior cingulate cortex (ACC) akan menurun. ACC adalah bagian otak yang berkaitan dengan hal-hal bersifat angka, mengatur kesadaran dan gairah serta mengingatkan kita ketika kita berbuat kesalahan.

GETTY IMAGE
Yang menarik, pada orang-orang yang ateis atau tak percaya Tuhan, ketika mereka secara tidak sadar disinggung dengan ide mengenai Tuhan, otak bagian ACC justru lebih aktif. Para peneliti menduga hal ini terjadi karena pikiran tentang Tuhan bertentangan dengan sesuatu yang mereka yakini sehingga hal itu justru meningkatkan stres.

"Memikirkan tentang hal yang religius akan membuat kita lebih tenang ketika kita dihadapkan dengan hal yang membuat stres seperti melakukan kesalahan," kata Michael Inzlicht, dari University of Toronto yang melakukan penelitian ini.

*LiveScience via KOMPAS
.
.
◄ Newer Post Older Post ►