Jumat, 08 Januari 2010

Berani untuk merintis usaha

Banyak para pencari kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan karena kurangnya bekal keterampilan yang dimiliki. Keadaan bertambah parah saat krisis global mulai menghantam perekonomian di negara kita. Dampak krisis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu pun masih sangat terasa ditambah lagi dengan tambahan krisis yang dipicu oleh krisis financial yang melanda negara “paman Sam” akibat kesalahan pengelolaan kredit perumahan itu.

Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas faktor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justeru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?

Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bisa bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwadran dan berkecimpung menjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari, banyak orang menyalahkan faktor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada faktor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh faktor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja.
Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni!

Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.

Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.

Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.

Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.

Selanjutnya definisi kewirausahaan yang telah disepakati tersebut akan lebih jelas jika dilengkapi dengan kualifikasi wirausahawan itu sendiri. Berdasarkan kualifikasi seseorang, wirausahawan dibedakan menjadi tiga yakni wirausahawan andal, wirausahawan tangguh, wirausahawan unggul.
Dengan mengetahui gambaran seorang wirausahawan sukses, Anda dapat mengetahui mengenai kepribadian yang anda miliki, apakah Anda potensial untuk menjadi wirausahawan atau Anda harus banyak belajar untuk merubah dan meningkatkan kepribadian Anda.
Bagaimana mencocokkan usaha dengan type diri kita?
Sebelum memilih usaha yang cocok buat Anda, sebaiknya cobalah melakukan penilaian atas diri Anda sendiri terlebih dahulu secara jujur yang meliputi;
1. Kemampuan dan pengalaman actual
2. Waktu dan kesempatan yang tersedia
3. Evaluasi kemampuan manajemen
4. Mencari mitra usaha yang sesuai
5. Perlu tidaknya membentuk badan usaha
6. Bagaimana mencari sumber dana

Apa yang harus dilakukan sebelum memulai usaha?
Jika anda sudah mempunyai pilihan usaha, jangan langsung begitu saja menanamkan modal Anda sepenuhnya. Lebih baik alokasikan modal dana Anda secara bijak just in case sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Jadi bila hal tersebut benar-benar terjadi maka Anda masih memiliki “pelapis” untuk meneruskan usaha Anda itu. Maka sebelum suatu usaha dimulai Anda haruslah terlebih dahulu secara cermat melakukan hal-hal berikut:

• Membuat Business Plan
• Tanyakan ahlinya mengenai usaha yang akan anda lakukan, Sering-seringlah untuk menggali info-info sebanyak mungkin dari forum-forum seperti yang terdapat di internet dan sebagainya
• Lakukan survey terhadap usaha yang sejenis,
• Hubungi pihak Bank, apakah usaha sejenis tersebut masih mendapat dukungan bank,
• Jajaki terhadap lokal konsumen yang ada,
• Siapa-siapa saja pesaing yang akan anda hadapi,
• Survey apakah usaha sejenis sudah jenuh atau menjanjikan,
• Survey bahan baku yang anda perlukan, survey lokasi usaha.
• Mempertajam kejelian intuisi
• Berdoa

Begitu usaha anda berdiri dan anda sudah siap dengan produk atau jasa untuk dijual. Artinya anda sudah masuk ke medan perang. Jika Anda sudah memiliki usaha bukan berarti Anda langsung didatangi oleh para pelanggan. Untuk alasan itu, hal yang perlu Anda lakukan sekarang adalah untuk memberitahukan kepada khlayak tentang usaha dan keberadaan usaha yang Anda lakukan melalui mulut ke mulut, iklan di berbagai media (tentunya dengan melihat jenis dan besarnya usaha yang Anda jalankan).
Jika Anda telah mampu menarik minat pelanggan, maka selanjutnya upayakan meningkatkan layanan Anda kepada pelanggan Anda tersebut karena mereka dapat Anda jadikan sebagai sarana promosi karena bila yang bersangkutan terkesan dengan layanan Anda maka ia akan secara otomatis memberitahukan kepada para rekan-rekannya. Satu jalur promosi yang gratis bukan? Jadi sudah siapkah Anda untuk terjun dalam bidang kewirausahaan?. (nfr)

Sumber:
www.resep.web.id: peluang usaha Anda ada dimana-mana,
• blog: bintang, setetes ilmu di samudera pengetahuan
◄ Newer Post Older Post ►