- * Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik,
- * Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai,
- * Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya,
- * Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya,
- * Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya,
- * Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
- * Enam pasang tangan!!
- * Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang
**—**
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya “Enam pasang tangan….? tsk tsk tsk” —
“Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik….” balas Tuhan..
- *Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.
“Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya:
“Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?”, padahal sepasang mata itu sudah
mengetahui jawabannya. “Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk
menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: “Saya mengerti dan saya sayang padamu”.Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
——–
“Tuhan”, kata malaikat itu lagi,”Istirahatlah”
“Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai”
- * Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
- * Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.
- * Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandipada saat anak itutidak ingin mandi,
“Terlalu lunak”, katanya memberi komentar.
“Tapi kuat”, kata Tuhan bersemangat. “Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya
yang bisa ia tanggung, pikul dan derita.
“Apakah ia dapat berpikir?” tanya malaikat lagi.
“Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi” , kata Sang Pencipta.
——–
Akhirnya Malaikat
menyentuh sesuatu dipipi. “Eh, ada kebocoran disini”
“Itu bukan kebocoran”, kata Tuhan. “Itu adalah air mata…. air mata
kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata
kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata….., airmata.. ..”
Akhirnya Malaikat berkata pelan pada pembaca……….:
” JIKA KAMU MENCINTAI IBUMU”
Hubungilah dia sekarang, peluk dia, bersujud dikakinya, Katakan segera bahwa engkau mencintainya-menyayanginya sepenuh hati. buatlah hati beliau menangis dan berfikir bahwa cinta anak kepada Ibunya sangat mulia setelah cinta manusia kepada Tuhannya.
Photo Gallery (For the Greatest Mom in the World!):
Seorang Ibu Bali dengan anaknya. |
Ibu-ibu tradisional Jawa sedang menggendong memanjakan anaknya. |
Ibu Indonesia dan seorang anak gadisnya yang terlihat akrab di persawahan. |
*chillinaris™ (edit global), special thx to wikipedia.