Sabtu, 07 Februari 2009

Pengakuan Ibu Anak Kembar 8, 14 Anak Hasil Donor Sperma Pria yang Sama

CALIFORNIA - Butuh waktu sepekan bagi Nadya Suleman, 33, untuk bicara pada publik tentang kisah hidupnya sampai melahirkan bayi kembar delapan.

Ia pun memilih Ann Curry, pembawa acara Today di NBC, sebagai orang yang bisa membuatnya nyaman untuk bicara terbuka
Nadya sempat terkejut dengan publisitas yang mendunia itu, apalagi kemudian terungkap bahwa ia adalah orangtua tunggal yang sebelumnya sudah membesarkan enam anak.

Tak mengherankan kalau kemudian ia memutuskan menutup diri dan memilih keluar dari rumah sakit Kaiser Permanente,
California, Senin (26/1) pagi buta untuk menghindari sorot kamera media. Kisah hidup Nadya itu akan ditayangkan pada acara Today di NBC, Senin (9/2) dan diulang pada acara Dateline hari berikutnya.

Suleman yang kini menanggung 14 anak itu mengaku sejak dulu ingin punya keluarga besar. Maklum, ia dilahirkan sebagai anak tunggal dan tidak ingin mengalami kesendirian seperti masa kanak-kanaknya. “Setelah punya anak, saya seolah bisa menemukan jati diri saya kembali. Impian saya sejak dulu adalah memiliki keluarga besar,” tuturnya kepada Curry.

Sejak remaja, Suleman sebenarnya mencoba untuk memiliki bayi. Namun tidak terwujud dan tiga kali ia keguguran. Tahun 1999 ia mengalami musibah di tempat kerjanya di Rumah Sakit Jiwa Metropolitan, Norwalk, California. Akibatnya, Nadya mengalami cedera punggung permanen.

Musibah itu menyulut depresi dan saat itu pula ia hamil yang pertama. Karena rasa khawatir berlebihan dan ingin bunuh diri, ia pun kandungannya pun gugur. Keadaan makin parah karena cedera itu memengaruhi kehamilan dan hubungannya dengan suaminya, Carlos Gutierrez. Keadaan membaik ketika mereka memutuskan menggunakan donor sperma rekan mereka, David Solomon.

Donor sperma itulah yang membuatnya terus hamil, hingga yang terakhir dengan kembar delapan. Namun pada 2008, ia menceraikan Carlos yang menikahinya sejak 1996, karena tak ingin terus membebani pria itu.

Nadya tergolong haus pendidikan dan ketika hamil terakhir, ia sedang mengejar gelar master di bidang konseling. Sayang, tak semua orang mendukung keputusannya punya banyak anak, terutama mempertanyakan kemampuannya merawat anak sebanyak itu.
◄ Newer Post Older Post ►